
BANGKALAN – Penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak terus bermunculan karena kebijakan peme-rintah tersebut dinilai sangat menyengsarakan rakyat. Akibat kenaikan harga BBM itu, harga kebutuhan pokok me-lonjak tinggi di pasaran.
Kenaikan harga BBM yang berdampak pada naiknya harga sembako tersebut memicu reaksi rakyat, di antaranya Forum Komunikasi Mahasiswa Geger (FKMG). Mereka menggelar aksinya di jalan raya Soekarno Hatta Bangkalan dan Gedung DPRD Bangkalan, Rabu (1/4).
Mereka menilai pemerintahan presiden Jokowi sama sekali tidak aspiratif dalam mengambil kebijakan dan selalu mengecewakan rakyat. Pemerintah dinilai telah ingkar janji. Teringat dalam janji kampanye pilpres, Jokowi tak akan menaikkan harga BBM, namun justru kini sudah berulangkali menaikkan harga BBM. Baru beberapa bulan dilantik, Jokowi sudah dua kali menaikkan harga BBM.
“Dengan kenaikan BBM sama de-ngan membuat rakyat kecil semakin menderita. Itu akan semakin mematikan usaha masyarakat kecil,” teriak salah satu orator, Abdus Salam.
Selain itu, Koorlap aksi, Mujelly dalam pernyataannya menyebutkan kebijakan pemerintah yang telah sepenuhnya menyerahkan harga BBM kepada harga pasar tentu sangat merugikan masyarakat. Masyarakat menjadi bingung karena ada permainan harga kebutuhan pokok yang tidak menentu, bahkan cenderung semakin tinggi. Apalagi, kenaikan harga BBM tidak ada sosialisasi terlebih dahulu kepada rakyat.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Bangkalan Fatkhurrahman saat me-nemui para demonstran menyampaikan dukungan atas penolakan harga BBM. Sebab kenaikan tersebut merugikan rakyat kecil. Dirinya pun berjanji akan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah pusat.
“Apa yang menjadi aspirasi masyarakat dari FKMG akan kami sampaikan pada pertemuan dengan peme-rintah pusat,” ujarnya.
(MOH RIDWAN/RAH)