Harapan Tanpa Makna
Aku melihat cahya dalam mimpi
Walau jiwa berselimut gulita
Mengapa
Kau tak izinkan cahayamu
Mengamini doa-doa panjangku ?
An Najah, 2014
Sketsa
Sebuah seketsa
Menghiasi langit yang memerah
Entah mengapa
Dalam dadaku, batu-batu bersemi
Apakah mungkin kau datang bersama pelangi ?
Namun aku tak besar berharap
Sebab kedamaian dari matamu masih tersketsa
An Najah, 2014
Mati Lagi
Kau hadir kembali dengan pelangi di matamu
Menemani kehampaan rumahku
Menghujani pelataran yang kering
Tapi kau lenyap lagi bersama senja
Merampas pelangi yang aku miliki
Dan mengantar cahaya ke pemakaman
An Najah, 2014
Mencari Surga yang Hilang
Tubuhmu salju
Lalu merendah di hadapan Tuhan
Dalam malam,
Merintih dan memuja
Untuk mendapat setetes cahaya
An Najah, 2014
Mengisahkan Namamu
Z/
seribu kata bersama lukiskan namamu, hanya terseketsa dalam jiwa yang memancarkan cahaya merahmu yang telah redup
A/
hamparan yang kau anggap bunga-bunga dalam musim semi, hanyalah rumput yang telah mengering yang merindukan datangnya hujan
R/
kau tak akan mendapat kata maaf yang telah lenyap bersama sisa-sisa hujan
An Najah, 2014
Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September. Seorang mahasiswa di IAIN Purwokerto dan Santri di Pesantren Mahasiswa An Najah. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena.