
PROBOLINGGO – Pemerintah secara rutin menyalurkan Beras Miskin ( Raskin) kepada warga yang tergolong miskin. Namun sayangnya bantuan tersebut tak sepenuhnya digunakan untuk diskonsumsi, lantaran kualitas berasnya jelek dan bau apek
Sehingga dengan adanya raskin yang diterimanya masih harus ditukar untuk bisa mendapatkan beras yang layak konsumsi.
“Siapa mas yang mau makan beras raskin. Soalnya kualitasnya jelek dan baunya apek,” terang Suliha salah satu warga miskin Desa Paras Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, Selasa (21/4).
Dalam setiap bulan memang jatah untuk beras yang diperolehnya rutin ia terima. Untuk setiap bulannya raskin yang diperolehnya sebanyak 15 kilogram.
“Namun untuk dua bulan terakhir penyalurannya tidak terlambat dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya,” kata Suliha.
Untuk mendapatkan raskin dari jatah beras subsidi pemerintah tersebut, Suliha tidak mendapatkan raskin tersebut secara gratis namun dia masih harus membeli dengan harga murah seharga 1600 perkilogramnya. Jadi untuk membeli raskin sebanyak 15 kilogramnya ia harus membayar uang sebesar Rp 24 ribu.
“Adanya raskin bisa meringankan kebutuhan masyarakat. Tetapi kualitasnya berasnya kualitasnya kurang baik,”ucapnya.
Jatah yang diterima dari raskin tersebut penerima harus menukarnya dengan beras yanh kualitas bagus.Meski dengan jatah yang diperoleh dari hasil jual raskin lebih sedikit.
“Dalam perkilo raskin hanya dihargai Rp 4500 perkilogramnya jadi dalam 15 kilogramnya. Ia mendapatkan uang sebesar Rp 67500 ribu,” ujar Suliha.
Dengan diperolehnya uang hasil jual raskin tersebut, warga kadang menukarnya dengan beras yang baik. Meski hasil beras tidak begitu banyak.”Yang penting saat dimakan nasiya layak konsumsi,”terangnya.
Hal senada juga dikatakan, oleh Buyas salah satu warga Desa Alassumur Kulon Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, mengatakan,setiap beras raskin yang diterimanya memang kualitasnya tidak bagus. Secara otomatis beras yang diperolehnya tak enak untuk dimakan.”Masak beras tersebut warnanya gelap dan baunya apek.”keluhnya.
Dia juga mengatakan, untuk memdapatkan beras yang layak dikonsumsi terkadang ada yang digiling ulang ada pula yang harus menukar dengan beras bagus di toko terdekat.
“Kalau tidak dilakukan dengan cara itu bisa-bisa raskin tidak bisa dimakan lantaran kualitasnya tidak bagus,”papar Buyas.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)