
PROBOLINGGO – Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah yang memiliki penduduk tergolong gemuk. Namun kenyataannya masih banyak daerah yang tergolog kumuh. Dengan permasalahan tersebut, pemkab menargetkan untuk menuntaskannya di tahun 2019 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda ) Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina, mengatakan terkait dengan upaya penataan lingkungan yang ada di wilayahnya terus diperhitungkan secara matang.
“Termasuk mempersiapkan Master Plan untuk wilayah-wilayah yang notabennya masuk kawasan kumuh,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (3/5).
Menurutnya, yang menjadi indikator untuk kawasan kumuh salah satunya tidak tersedianya jamban atau drainase dan pengelolaan sampah yang memadai dengan baik. Karena dengan tidak tersedianya beberapa indikator tersebut, daerah itu bisa dibilang kawasan yang belum bersih atu masih kumuh.
“Pemkab akan melakukan upaya penanganan daerah kumuh dengan ekstra cepat. Di tahun 2019 mendatang wilayah kumuh harus sudah nol persen,” tandas Dewi Korina.
Demi terwujudnya daerah yang bebas dari kekumuhan, kata Dewi Korina, pihaknya sudah melakukan sinergitas dengan Satuan Kerja dan Perangkat Daerah (SKPD) yang berkaitan seperti halnya Dinas PU Cipta Karya dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).“Karena kedua satker itu memiliki leading sektor di bidangnya,”kata mantan Kepala BLH ini.
Sementara itu, Kepala BLH Kabupaten Probolinggo, melalui Kabid Pengelolaan Lingkungan, Isdarwanto, mengatakan untuk menyelesaikan persoalan sampah pihaknya melakukan upaya pengelolaan sampah secara maksimal untuk di daur ulang.
“Sampah jika tidak dikelola secara baik maka akan menjadi problem atau masalah yang serius terhadap kebersihan lingkungan,”ucapnya.
Selain dengan melakukan pengelolaan sampah, pihaknya juga telah membentuk Bank sampah yang ada di setiap kecamatan. Sehingga sampah yang ada bisa dilakukan daur ulang dan bisa menjadi manfaat.
“Selain untuk kebersihan juga bisa menjadikan sampah sebagai rejeki bagi pengelolanya,” papar Isdarwanto.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)