SUMENEP – Realisasi dana prog-ram sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) di Kabupaten Sumenep hingga saat ini masih belum maksimal. Meskipun Sumenep termasuk salah satu penghasil migas, namun masyarakat belum merasakan manfaatnya.
”Perusahaan migas di Sumenep hingga saat ini masih belum memberikan kontribusi banyak bagi daerah. Lebih-lebih soal peningkatan perekonomian di Sumenep ini,” kata anggota DPRD Sumenep Ahmad Jasuli dalam Rapat Paripurna Penyampaian Usulan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di ruang rapat Graha Paripurna, Senin (4/5).
Menurutnya, jika sektor migas dikelola dan dikembangkan dengan baik sesuai peraturan pemerintah, Kabupaten Sumenep akan maju. ”Tapi kenapa kok sampai saat ini pertumbuhan ekonomi di Sumenep masih sangat rendah,” tanyanya.
Kata politisi Partai Demokrat itu, pemasukan ke PAD dari sekor migas masih terlalu minim. Perusahaan juga belum mampu menyerap tenaga kerja warga sekitar. ”Lebih banyak tenaga pekerjanya itu dari luar. Bahkan, setelah kami telisik, tenaga kerja lokal nyaris tidak ada di sana,” ungkapnya.
Saat ini sejumlah perusahaan yang bergerak dibidang migas telah menjajaki sejumlah kepulauan di Kota Keris ini, yakni Husky Cnooc Madura Limited (HCML), SPE Petrolium, Petro Java, dan Energi Mineral Langgeng (EML). Keempat perusahaan tersebut saat ini masih dalam tahap ekplorasi.
Lokasi eksplorasi keempat perusahaan itu berbeda, Husky di Kepulauan Raas, SPE Petrolium di Pragaan, Petro Java di blok North Kangean, dan Energi Mineral Langgeng (EML) di Saronggi.
Sementara dua perusahaan lainnya, yakni PT Santos dan KEI. Untuk PT Santos saat ini sedang melakukan ekploitasi di Blok Maleo dan blok Peluang. Sedangkan KEI, selain di Pagerungan, juga menggarap Terang Sirasun Batur (TSB) di perairan se-belah selatan Pulau Komirian, Kecamatan Raas.
Kepala Kantor Energi Sumber Daya Meneral (ESDM) Abd Kahir tidak menampik jika saat ini dana bagi hasil (DBH) migas untuk daerah memang sangat kecil. ”Untik pembagian DBH itu sudah ada peraturannya tersendiri. Sehingga kami tidak bisa berbuat banyak,” katanya.
(JUNAEDI/MK)