
PROBOLINGGO – Wilayah Kabupaten Probolinggo termasuk daerah yang terdiri dari kawasan pegungungan. Dari beberapa gunung yang ada, terdapat tiga gunung yang masih aktif dan rawan terjadinya gempa vuklanik . Bahkan satu dari tiga gunung, yakni gunung Bromo saat ini sudah berstatus waspada.
Hal tersbut dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwi Joko Nurjayadi, kepada wartawan, Minggu (3/5).
Menurutnya, gunung yang masih aktif atau dikenal gunung api. Dari tiga gunung tersebut yakni Gunung Bromo,yang ada di Kecamatan Sukapura, Gunung Argopuro Kecamatan Krucil dan satu gunung lagi yakni gunung Lamongan yang berada di KecamatanTiris Kabupaten Probolinggo.”Ketiga gunung tersebut bisa terjadi gempa vulkanik,” tandas Dwi Joko Nurjayadi.
Dengan jumlah gunung Aktif tersebut , kata Dwi Joko Nurjayadi, satu gunung yang statusnya tetap waspada. Bahkan, dengan adanya gunung aktif dan rawan akan terjadinya bencana gempa vulkanik, pihaknya tetap berkoodinasi dengan pihak pemantau yang ada di dekat gunung tersebut.”Terkait masalah tersebut, kami tetap melakukan koordinasi,”katamya.
Sementara itu, untuk kedua gunung yang ada, Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Provinsi Jawa Timur, menyatakan masih statusnya masih berada dilevel yang tidak mengkhawatirkan atau boleh dibilang masih aman-aman saja.”Namun untuk Gunung Bromo statusnya tetap waspada,”terang Dwi Joko Nurjayadi,
Dwi Joko Nurjayadi mengaku, untuk Gunung Bromo pada tahun 2010 silam pernah mengalami letusan dengan adanya gempa tektonik yang tergolong dahsyat. Letusannya banyak menimbulkan kerugian material, terutama untuk masyarakat yang ada di kawasan sekitar lereng gunung.
”Yang paling banyak merasakan dampak kerugian dari kalangan petani. Karena banyak tanamannya rusak,”ucapnya.
Adanya situasi tersebut, PVMBG merekomendasikan agar wisatawan yang berkunjung kelokasi gunung Bromo untuk lebih berhati-hati dan tidak mendekati kawasan gunung Bromo dengan radius 1kilometer dari lokasi gunung.
”Ini demi menjaga keamanan bagi pengunjung atau wisatawan yang datang,” papar Dwi Joko Nurjayadi.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)