
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Jelang lebaran dan memastikan stok bawang merah aman, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, melakukan isnpeksi mendadak (sidak) ke pasar bawang merah di Pasar Dringu Kabupaten Probolinggo, Rabu (24/6) siang.
Hasilnya pedagang lokal mengeluhkan banyaknya tengkulak luar kota yang meminta bonus lebih setiap pembelian satu kwintal bawang merah dengan bonus sebesar lima belas persen atau tengkulak mendapat lima belas kilogram. Hal tersebut dinilai memberatkan petani dan pedagang lokal.
Saat bertatap muka langsung dengan petani dan pedagang bawang merah, mereka banyak mengeluhkan dengan harga pupuk dan obat-obatan yang terbilang selangit untuk tanaman bawang merah.
Selain itu pedagang lokal juga mengeluhkan banyaknya tengkulak tertutama tengkulak dari luar kota yang meminta bonus. Jika permintaan tengkulak tidak ada kesepakatan dengan pedagang lokal maka tengkulak tersebut akan mencari pedagang lain atau bahkan mencari bawang merah ke daerah lain seperti Bima, Brebes dan Nganjuk.
Setelah mendapat keluhan dari pedagang, akhirnya Menteri Pertanian lewat Bulog dan kepolisian akan mengawasi secara ketat penjualan bawang merah dari Probolinggo ke luar daerah.
“Ketidakstabilan harga bawang merah yang belakangan ini terjadi karena adanya permainan pasar antara pedagang. Selain itu banyaknya bonus pembelian bawang merah yang dilakukan para tengkulak,”tandas Andi Amran Sulaiman.
Menanggapi hal itu, salah satu pedagang lokal bawang merah, H.Yusuf, mengatakan permintaan bonus bawang merah dari tengkulak sebesar lima belas persen setiap pembelian satu kwintal bawang merah dinilainya terlalu berat.
“Bawang merah Probolinggo selma ini mampu menyuplai empat puluh persen kebutuhan nasional dan merupakan penghasil bawang merah terbesar kedua setelah Brebes,”katanya.
Hasil Produksi Ditarget Naik
Pemeriintah terus melakukan upaya peningkatan hasil produksi bawang merah di kalangan petani di wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk masa penen kedua tahun ini hasil produksinya mengalami peningkatan dibandingkan hasil tanam tahap pertama.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, hasil produksi bawang merah sebanyak empat puluh ton perbulannya.”Untuk hasil panen keduanya sekitar bulan September –Oktober bulan mendatang diharapkan terus mengalami peningkatan dengan target minimal lima puluh ton dalam perbulanya,” terang Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian menilai kabutuhan bawang merah di Indonesia memang besar, dalam satu bulannya mencapai 95-100 ton. Dari jumlah tersebut diharapkan para petani bisa meningkatkan hasil produksinya.“Sehingga pemerintah tidak usah bingung akan melakukan impor bawang merah dari luar negeri,” jelasnya.
Kabupaten Probolinggo merupakan pengahasil bawang merah tersbesar dari daerah penghasil bawang merah lainnya. Sehingga dengan adanya potensi tersebut petani untuk terus melakukan upaya peningkatan hasil produksinya.“Petani jangan khawatir harga bawang merah angka anjlok. Sebab pemerintah akan melakukan upaya pembelian bawang hasil petan,” ucap Andi Amran Sulaiman.
Adanya target untuk memenuhi kebutuhan bawang merah secara nasional, kata Andi Amran Sulaiman, pemeritah juga akan melakukan upaya pemberian bibit bawang merah kepada kalangan petani.“Yang jelas bibit yang akan di berikan justru merupakan bibit dengan kualitas tinggi,” katanya.
Dia juga menegaskan, wilayah Kabupaten Probolinggo, dalam panen tahap kedua untuk bawang merah diharap bisa meningkatkan hasil produksiya melebi target . “Kalau bisa jumlahnya bisa mencapai 75 ton,” tegas Andi Amran Sulaiman.
Terpisah, Bupati Puput Tantriana Sari mengatakan, daerah penghasil Kabupaten Probolinggo merupakan sentra bawang merah yang berada di empat Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tegalsiwalan, Leces, Dringu, Banyuanyar, gending serta beberapa daerah sebaran petani bawang merah lainnya.“Memang petani secara rutin memang sudah terbiasa bercocok tanam setiap tahunnya,” katanya.
Tak hanya petani bisa menanam bawang merah saja, kata Bupati Puput Tantriana Sari, saat ini pengembangan hasil produksi bawang merah sudah ada yang menjadikan bawang merah sebagai makanan olahan berupa camilan.“Ini merupakan bentuk upaya petani Kabupaten Probolinggo untuk bisa meningkatkan budidaya tanaman bawang merah,” terangnya.
(M. HISBULLAH HUDA)