
BANGKALAN – Rencana pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Blega hingga kini masih belum jelas. Padahal, anggaran untuk pembebasan lahan sudah pernah disetujui pada pembahasan Badan Anggaran (Banggar). Namun, hingga kini masih belum terealisasi. Apalagi kepentingan sekolah tersebut bersifat darurat, karena masih menumpang di sekolah lain.
Belum direalisasikan pembangunan sekolah tersebut disesalkan anggota Komisi D DPRD Bangkalan, H Fathurrahman. Dirinya menilai enam tahun berjalan, sekolah tersebut belum memiliki gedung dan kelas. Siswa keleleran saat selesai sekolah, karena tak ada gedung permanen. Padahal sekolah tersebut memiliki ratusan siswa. Dirinya mempertanyakan kendala yang terjadi terkait pembebasan lahan yang sudah dianggarkan.
“Pertanyaannya, kenapa sudah dianggarkan dalam pembahasan banggar kok belum direalisasikan. Sebenarnya, kendalanya Dinas Pendidikan dimana,” tanyanya.
Menurutnya, anggaran yang telah didok sudah ada sekitar Rp 2 miliar untuk pembebasan lahan. Berdasarkan tinjauan di lapangan, masyarakat pun sudah siap untuk menjual lahan yang akan digunakan untuk sekolah. Akan tetapi, itu belum dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik).
“Yang jadi tanda tanya besar, karena sudah didok di tahun 2014 kok bisa tidak masuk rencana. Padahal, saat didok saya berada di banggar,” ucapnya.
Menurutnya, ada sekitar 900 siswa yang sekolah di SMKN 1 Blega. Sudah ketiga kalinya melahirkan kelululusan siswa dan enam tahun didirikan. Pernah Bupati menyatakan kalau sekolah tersebut emergensi dan harus dibangun. Namun, hingga kini belum diketahui kendalanya. Malah, Disdik dalam hal ini lebih mendahulukan pembangunan SMKN Kwanyar yang notabene siswanya masih sedikit dan baru.
“Kalau hanya alasan tanah, saya rasa kurang tepat. Sebab, penduduk sekitar siap untuk menjual tanah mereka. Jika sudah terealisasi pembebasannya, saya rasa pemerintah pusat bakal menyiapkan bantuan untuk pembangunannya,” ungkapnya.
Dia menyanyangkan kondisi kelulusan siswanya tiap tahun. Sebab, para siswanya menumpang di SMPN 1 Blega dan SDN Blega 2. Mereka masuk sore sekitar pukul 13.30 karena masih menumpang tempatnya.
Sementara itu, kepala Disdik Bangkalan Mohni enggan berkomentar terkait hal itu. Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tak ada respon dari yang bersangkutan. Saat dikirim sms, dirinya pun tidak menanggapi.
(MOH RIDWAN/RAH)