PROBOLINGGO, koranmadura.com – Permintaan bahan pokok berupa beras dalam bulan suci Ramadhan di Pasar Leces Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, meningkat.
Rosi (45), salah seorang pedagang, kepada wartawan, Kamis (25/6) mengatakan peningkatakan sudah terjadi hampir satu pekan ini. Ia biasanya mampu menjual sekitar satu ton untuk jenis IR 64, namun saat ini sudah sampai dua ton beras.
“Kalau harganya masih stabil untuk beras. Kalau jenis beras yang paling banyak permintaan, biasanya IR64, tapi itu juga tergantung pembeli, untuk konsumsi sendiri atau dijual,”tandasnya.
Ia mengatakan, harga beras jenis IR 64 saat ini mencapai Rp7.100 perkilogram. Harga itu masih normal dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Untuk jenis beras bengawan, harganya saat ini adalah Rp7.600 perkilogram, dan untuk jenis bramo harganya adalah Rp8.200 perkilogram.
Pihaknya saat ini juga sudah menyiapkan stok untuk keperluan Ramadhan. Stok yang dipunya juga tidak terlalu banyak, sekitar lima ton beras. Sebagai penjual, mengaku harga beras biasanya saat Ramadhan maupun Hari Raya Idul Fitri naik. Namun, belum bisa memastikan kenaikan itu sampai berapa.
Nurul, salah seorang pembeli mengaku harus pandai mengatur pengeluaran. Saat ini, harga bahan pokok banyak yang naik, sementara uang belanjanya tetap.”Yang pokok membeli beras, dan dengan naiknya harga bahan pokok, harus pandai mengelola uang belanja. Biasanya, saya mengurangi belanja untuk yang tidak terlalu penting seperti untuk jajan anak,” katanya.
Tingginya permintaan beras di kalangan konsumen dinilai banyak warga membutuhkan ketersedian untuk kebutuhan pembayaran zakat fitra sebelum lebaran. Otomtis permintaan masyarakat akan mengalami peningkatan.“Pembelian beras mulai terasa sejak beberapa hari kemarin. Kenaikan akan mencapai puncaknya sampai dengan lebaran H-7 mendatang,” tandas Nurul.
Tingginya permintaan beras pihak pedagang sudah mulai mengantisipasi dengan memperbanyak stok beras untuk menghadapi lebaran beberapa minggu lagi. Saat ini harga beras super mencapai harga Rp 9 ribu hingga Rp. 9,5 ribiu perkilogramnya. Untuk kualitas sedang mencapai Rp 8,5 ribu hingga Rp.9 ribu perkilogramnya.
“Untuk harga beras masih stabil dibandingkan beberapa bulan sebelum puasa. Karena harga beras sempat mencapai Rp 10 ribu lebih,”ucap Nurul.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipesrindag) Kabupaten Probolinggo, Sidik Wijanarko, mengatakan untuk kebutuhan barang menghadapi ramadan dan lebaran memang tinggi. Sehingga harga barang akan cendrung mengalami kenaikan.
“Kami terus melakukan pemantauan harga dengan menggelar berbagai kegiatan seperti melakukan pasar murah dibeberapa titik pasar tradisonal. Upaya tersebut untuk bisa menekan kenaikan harga yang terlalu tinggi,”paparnya singkat.
(MAHFUD HIDAYATULLLAH)