
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Keberadaan pasar tradisional di wilayah Kabupaten Probolinggo jumlahnya banyak. Bahkan pemkab memastikan tidak akan ada upaya rencana untuk melakukan penambahan pembangunan pasar baru.
“Pembangunan pasar tidak bisa dipaksakan, namun terbentuknya pasar memang terlahir dari kelompok masyarakat. Jadi sulit pasar tradisional bisa berkembang jika ada pembangunan pasar baru,” terang Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo, Hadi Prayitno, kepada wartawan, Kamis (23/7).
Ia menjelaskan, jumlah pasar tradisional yang ada rata-rata di setiap kecamatan sudah terbentuk. Dalam satu kecamatan pasara bisa berdiri dua sampai dengan tiga pasar. ”Pembangunan pasar terlahir dari diri masyarakat sejak dahulu. Jadi tidak bisa dipaksakan keberadaannya,”tandas Hadi Prayitno.
Pemerintah daerah untuk mendirikan pasar baru, kata Hadi Prayitno, tidak akan memaksakan untuk melakukan pembangunan pasar dinilai kurang tepat. “Mendirikan pasar tidak semudah yang dibayangkan.Meski sudah dibangunkan pasar baru, dikhawatirkan pasarnya tidak ramai. Ini justru sangat kurang tepat,”ucapnya.
Dengan tidak adanya upaya pembangunan pasar baru di wilayahnya, pihaknya mengaku lebih baik melakukan upaya atau rencana perbaikan dan peningkatan pasar tradisional menjadi semi modern.
“Agar pasar yang ada bisa maksimal. Sehingga pembeli dan pedagang yang datang dan bejualan bisa betah dan nyaman. Apalagi masih banyak area pasar yang sudah berdiri perlu ditingkatkan keberadaannya,” jelas Hadi Prayitno.
Hadi Prayitno menambahkan, pasar tardisional perlu untuk ditingkatkan terutama soal keindahan dan kebersihan. Sebab pembeli bisa merasakan kenyaman untuk berbelanja, jika situasi dan kondisi pasar terlihat tidak kotor.“Kalau bersih, pembeli bisa betah dan akan kembali berbelanja di pasar tersebut,”paparnya.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)