
BANGKALAN, koranmadura.com – Serapan anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah masih minim. Dari anggaran tiap semester Rp 18 miliar baru terserap Rp 8,1 miliar. Besaran jumlah tersebut untuk 330 lembaga pendidikan (LP). Rinciannya, Madarasah Aliyah (MA) sebanyak 56 LP, Madrasah Tsanawiyah (MTS) 134 LP, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) 140 LP. Lembaga-lembaga tersebut berada langsung di bawah naungan Kemenag Bangkalan.
”Dana semester pertama tahun 2015 yang sudah terserap untuk bulan Januari hingga Juni 2015 masih minim. Kendalanya pada keterlambatan penyerahan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dari masing-masing madrasah,” terang Kasi Pendidikan Madarasah Kemenag Bangkalan, Mufi Imron.
Dia menjelaskan, jumlah total dana BOS selama satu tahun sebesar Rp 36 miliar yang dibagi dua kali semester. Jadi tiap semester anggaran yang dicairkan Rp 18 miliar untuk 330 lembaga pendidikan. Namun, hingga Juli tahun ini baru terserap Rp 8,1 miliar. Pihaknya memberi batas waktu bagi sekolah agar segera menyerahkan SPJ.
”Keterlambatan penyerahan surat pertanggungjawabannya (SPJ) dari masing-masing sekolah. Kami harap dalam minggu ini sudah tuntas,” harapnya.
Menurutnya, untuk membantu percepatan pembuatan SPJ ini, para pengawas Madrasah juga akan turun ke lapangan. Terutama untuk membantu menyelesaikan kendala sekolah yang belum membuat SPJ. Sebab, jika sampai akhir tahun ini SPJ tidak diajukan, maka dengan sangat terpaksa dana BOS tersebut akan dikembalikan ke pusat.
”Sekolah harus segera menyelesaikan tanggung jawabnnya, karena anggaran yang tidak terserap pasti akan dikembalikan,” jelasnya.
(MOH RIDWAN/RAH)