
SUMENEP, koranmadura.com – “Tak perlu menjadi matahari jika tulus menyinari,” begitulah kata Achmad Fauzi, Bacawabup PDIP saat mengawali sambung rasa dengan ratusan warga di tiga Desa di Rubaru, yaitu Banasare, Pakondang, dan Basoka, Sabtu (15/8) kemarin. Menurut Fauzi, jika dirinya ditakdirkan menjadi salah satu bagian dari Sumenep, maka ia akan menjadi mata hati bagi rakyat.
“Maka dari itu, mohon izin dan doa restu dari masyarakat agar perjalanan saya menuju pendopo lancar tanpa halangan. Sehingga, saya bisa melihat banyak hal di masyarakat itu secara seksama, kemudian dicarikan solusi dan membuat langkah konkret untuk memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat,” katanya
Ia melanjtukan bahwa mencalonkan diri sebagai salah satu pemimpin di Sumenep tidak ada tujuan lain kecuali untuk melihat, mendengar dan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. “Sehingga mata yang saya miliki ini ditakdirkan tidak hanya melihat secara kasat mata, tetapi disuruh ditakdirkan melihat secara menyuluh dari realitas dan problem yang terjadi di masyarakat,” lanjutnya.
Jurnalis Senior itu juga menegaskan bahwa dengan menjadi mata hati, maka semua hal bisa dilihat, baik soal kemiskinan, ketidakadilan hingga problem lain yang melilit masyarakat. “Jika saya ditakdirkan jadi, saya ingin menjadi mata bagi rakyat jelata. Sehingga saya bisa melihat secara menyeluruh apa yang terjadi dan langkah apa yang harus dilakukan. Maka izinkan saya menjadi matahari yang tulus menyinari, tidak hanya berbuat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi kepentingan orang banyak,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Pakondang, Tazam, menilai Achmad Fauzi sebagai sosok pemuda yang punya integritas tinggi dalam memajukan daerahnya. Bahkan pengusaha muda yang merintis karir di kota Jakarta itu rela pulang ke kampung halaman demi memajukan Sumenep.
“Sulit menemukan sosok pemuda yang sudah sukses di luar sana, tetapi pulang ke kampung halaman demi membangun daerahnya dengan menjadi calon wakil bupati Sumenep. Kami akan mendukung pemuda yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi memikirkan kepentingan orang banyak,” kata Tazam, salah satu warga Desa Pakondang, saat rapat dengar Pendapat MH Said Abdullah bersama ratusan warga.
(SYAMSUNI)