
SUMENEP, koranmadura.com – Idealisme kekeluargaan yang melekat dalam diri MH Said Abdullah, tokoh Madura asal Sumenep ternyata benar-benar membawa dampak positif bagi banyak kalangan, tidak hanya di hati warga, aktivis maupun para tokoh, tetapi juga di hati para Kepala Desa dan pendekar di beberapa tempat.
Hal tersebut terlihat saat menyambung rasa dengan puluhan pendekar Se-Kecamatan Pasongsongan dan Kecamatan Guluk-Guluk. Said mengawali sambung rasanya bersama puluhan pendekar di Desa Campaka, Minggu (16/8). Kemudian di lanjutkan di Desa Bakiong, Guluk-Guluk. Keakraban antara anggota DPR RI dengan mereka begitu tampak harmonis. Bahkan gelak dan tawa pun memecah suasana sepi saat itu. Sungguh, tak ada sekat maupun gap dengan mereka.
“Di mata kami Pak Said adalah keluarga dan sahabat, bukan hanya politisi ataupun pejabat. Maka ketika beliau sakit, kami juga ikut sakit,” ucap Samsul Arifin, salah satu pendekar dari Soddere tersebut.
Sama halnya dengan kita para pendekar. “Ketika kami sakit, maka Pak Said juga ikut sakit. Inilah yang kami jaga dengan Pak Said. Makanya, sampai sekarang, hubungan kami dengan Pak Said tetap harmonis. Karena kami tak mementingkan ego masing-masing,” jelasnya.
Kata Encung, panggilan akrabnya, dalam politik, Pak Said sering bilang boleh berbeda, tetapi cara bermadura harus sama. “Tetapi karena kita adalah keluarga, apapun yang menjadi niat pak Said, kami akan mendukung tanpa harus diminta,” tegasnya.
Ditanya soal sosok Cawabup Achmad Fauzi, kata Encung, ia sudah punya kharisma menuju pendopo. “Muda, pengusaha dam pernah jadi staf ahli Wakil Bupati Cianjur. Tentu, sangat pantas bersanding dengan incumbent. Kami siap mendukung dan menjaga suara di Kecamatan Pasongsongan,” tegasnga.
Hal senada juga disampaikan oleh H. Hasan, salah tokoh Desa Bakiong. Kata salah satu sesepuh pendekar tersebut, MH Said Abdullah adalah sosok lintas batas. Ia tak pernah membeda bedakan teman. “Baginya, semuanya adalah keluarga. Sehingga antara kami dan Pak Said selalu harmonis,” katanya
Disinggung soal Busyro-Fauzi, kata Hasan tak usah khawatir. “Guluk-Guluk tahun 2010 menang, dan memuaskan, maka jangan khawatir,” tegasnya.
MH Said Abdullah, mengucapkan terimasih kepada Kades dan para pendekar. Said berharap keluarga yang sudah dibangun jangan sampai bercerai berai hanya karena berbeda. “Mendukung dan memilih atau tidak pada Busyro-Fauzi tak jadi masalah, yang penting jangan sampai bercerai berai. Inilah cara bermadura kita,” tegasnya.
(SYAMSUNI)