
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Bukan mencari sensasi atau butuh pujian, para relawan yang tergabung dalam Komunitas My Trip Adventur Probolinggo terus menggalang dana untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak kabut asap.
Belasan relawan ini menggelar aksi penggalangan dana di perempatan Jalan Soeroyo dan Jalan Panglima Sudirman. Dengan membawa kardus bekas air mineral, para relawan ini mengetuk hati pengguna jalan yang kebetulan lewat.
“Aksi ini untuk saudara kita yang terdampak asap, akibat kebakaran hutan. Tidak hanya uang, namun bisa dalam bentuk lain,”ucap Wiwin Indrawati, koordinator kegiatan, kepada wartawan, Minggu (11/10).
Ia mengatakan, dana yang terkumpul kami alokasikan untuk pembelian masker dan dikirim ke sejumlah daerah di Kalimantan, Sumatera Selatan, dan Riau. Kegiatan ini dilakukan atas dasar kepedulian terhadap bencana asap, yang dilakukan oleh teman-teman My Trip Adventur Probolinggo.
“Ini bukan aksi cari sensasi, ataupun ingin cari pujian, kami yang jauh dari Riau dan Kalimantan saja peduli, dan bisa melakukan sesuatu untuk korban bencana asap, bagaimana dengan pemerintah Indonesia yg lebih dekat, seharusnya lebih tanggap menyelamatkan para korban dari ancaman penyakit ISPA,”tandas Wiwin Indrawati.
Bencana ekologis kabut asap di Kalimantan, Sumatera Selatan, dan Riau, kata Wiwin Indrawati, tak juga menunjukkan kesudahan. Mau tidak mau, suka tidak suka, secara tidak langsung kita menjadi bagian dari kabut asap yang telah melahap kebebasan masyarakat di sana.
“Sebagai salah satu komunitas yang telah memiliki perwakilan di hampir seluruh daerah Indonesia wajib untuk turut serta mengambil peran sosial akan bencana ekologis kabut asap ini,”ucapnya.
Dikatakan, penggalangan dana yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi masker, hal ini didasari atas pertimbangan bahwa hal terbaik yang saat ini yang dapat dilakukan adalah meminimalisir impact dari bencana ekologis ini, khususnya terhadap kesehatan masyarakat yang terkena dampak bencana kabut asap.
Jenis masker yang distribusikan adalah masker dengan spesifikasi tinggi (N95), dikarenakan kandungan partikulat udara sudah diatas angka dua ribu yang artinya delapn kali lebih tinggi dari ambang batas, masker biasa tak lagi efektif untuk memproteksi masyarakat korban bencana.
Saat ini Komunitas My Trip Adventur Probolinggo telah melakukan distribusi masker kepada masyarakat yang terkena bencana kabut asap, dan daerah-daerah lainnya akan segera melakukan hal serupa.
“Kami mengundang empati dan uluran tangan dari masyarakat seluruh penjuru kabupaten/kota Probolinggo untuk turut berpartisipasi dalam aksi sosial ini. Berapapun nilai donasi yang anda berikan akan sangat berarti untuk saudara-saudara kita,” papar Wiwin Indrawati.
(M. HISBULLAH HUDA)