SAMPANG, koranmadura.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sampang memanfaatkan momentum peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tiap tanggal 10 November sebagai ajang mengenang jasa para pahlawan dan menyuarakan Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
Aktivis HMI Komisariat Sampang melakukan refleksi penghormatan dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Kota Sampang, Selasa (10/11) sekitar pukul 09.00 Wib. Sebelum melakukan tabur bunga, puluhan mahasiswa berjalan kaki mulai dari Monumen Trunojoyo Sampang menuju TMP, sambil berorasi sepanjang jalan.
“Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang terutama kepada semua SKPD untuk mewaspadai tindakan korupsi. Karena korupsi merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat banyak. Tidak hanya itu, korupsi sejatinya dapat mencoreng nama baik dan jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur,” teriak korlap aksi, Khorofi.
Tidak hanya itu, Khorofi juga menyuarakan agar Presiden RI ke-4 Alm KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Sebab menurutnya, dia sangat berperan dalam kemajuan Republik Indonesia di era kepemimpinannya. Selain itu, Gus Dur juga selalu membantu setiap elemen masyarakat, dan tidak pernah membeda-bedakan etnis, agama, ras, dan budaya.
“Sebelum di Jakarta Pusat masih belum diumumkan siapa yang pantas dinobatkan sebagai sang pahlawan, maka kami minta alm Gus Dur yang dinobatkan sebagai sang pahlawan. Kami HMI Komiariat Sampang sangat sepakat jika beliau yang menyandang sang pahlawan,” pintanya.
Sesampainya di TMP, puluhan mahasiswa langsung berbaris dan melakukan penghormatan di depan tugu yang berada di dalam TMP untuk menghormati pengorbanan pejuang bangsa yang ada di Kabupaten Sampang. Setelah selesai penghormatan, mahasiswa melakukan tabur bunga di makam pejuang kemudian membubarkan diri dengan tertib.
(MUHLIS/LUM)