
BANGKALAN, koranmadura.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Indonesia sebagai negara maritim masih jauh dari harapan. Transportasi yang ada saat ini masih belum mampu memfasilitasi kebutuhan rakyat. Rakyat di kepulauan terluar masih merasa diasingkan lantaran minimnya sarana dan prasarana. Solusi yang bisa dilakukan dengan mengadakan angkutan laut berupa kapal-kapal transportasi. Tahun ini ada 200 kapal yang diadakan, sedangkan 2016 ada 160 kapal yang bakal dibuat sebagaimana dijanjikan.
“Banyak yang tidak sadar, 2/3 Indonesia merupakan lautan. Ada 17 ribu pulau yang berdiri di negara Indonesia. Bagaimana menghubungkan antar pulau sebanyak itu? Jawabannya kondisi transportasi yang memadai,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian kapal di PT Adiluhung, Kecamatan Kota Bangkalan, Selasa (10/11).
Jokowi meresmikan 3 kapal secara bersama, yaitu dua kapal perintis dan satu kapal ternak di PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia. Nama kapal yang diresmikan masing-masing KM Camara Nusantara I yang digunakan untuk mengangkut hewan ternak seperti sapi atau kerbau, sedangkan kapal perintis yakni KM Sabuk Nusantara 55 dan KM Sabuk Nusantara 56. Kapal yang baru diresmikan akan menghubungkan antar-pulau satu dengan lain. Saat ini tahap demi tahap pembuatan kapal sudah direalisasikan.
Dia menjelaskan, pengelolaan negara dengan bentangan puluhan ribu pulau mempunyai tantangan. Namun, pemerintah tahap demi tahap akan merealisasikan program kerja yang telah menjadi rencana. Termasuk pengadaan kapal sebagai penghubung antar pulau di Indonesia. Tahun ini, ada 200 kapal yang diadakan oleh kementerian perhubungan. Untuk tahun depan pihaknya menargetkan pembuatan 160 kapal.
Dengan kapal-kapal tersebut nantinya angkutan laut untuk masyarakat dan barang bisa terpenuhi dengan baik. Sebab transportasi yang memadai akan berpengaruh pada distribusi logistik nasional yang lebih baik. Perbedaan harga kebutuhan antara Jawa dengan kepulauan terluar Indonesia dipengaruhi oleh ongkos transportasi yang mahal, sehingga harga di kepulauan terluar jauh lebih mahal. Dengan transportasi yang bagus, harga bisa turun karena memakai angkutan laut yang lebih murah.
“Harga semen di Wamena mencapar Rp 2,5 juta per sak. Ini terjadi karena manajemen logistik belum tertata dengan baik. Sebab, biaya transportasi yang jauh lebih mahal untuk sampai pada konsumen,” ungkapnya.
Dengan diresmikannya kapal angkutan ternak pertama di Indonesia, yaitu KM Camara Nusantara 1 bisa menjadi solusi untuk pengiriman ternak di Indonesia. Sebab kekalahan Indonesia memang terletak pada persoalan angkutan. Dia mencontohkan, harga sapi dari Australia bisa berkompetisi dengan sapi asli Indonesia. Sebab harganya memang lebih murah.
“Saya senang mempunyai angkutan ternak kapasitas 500 sapi ini. Gubernur NTT juga sering mengeluh terkait pengiriman ternak. Kekalahan kita selalu pada angkutan. Sapi Australia bisa berkompetisi dengan sapi kita, karena harga lebih murah,” jelasnya.
Permasalahannya jelas pada kesulitan dalam mengantarkan ternak antar provinsi. Dengan adanya transportasi khusus ternak ini, pihaknya berharap kondisi dan permasalahan yang terjadi bisa diperbaiki. Penambahan kapal bisa memperkuat konsep maritim yang telah digadang pemerintah, sehingga distribusi barang antar pulau akan semakin baik.
“Contohnya di Maluku nunggu kapal, datangnya kapan gak jelas. Rakyat kesulitan untuk mengantarkan barang. Ini yang terus kita layani dan perbaiki,” paparnya.
Tiga Kapal Ternak
Tiga kapal yang diresmikan Presiden, masing-masing KM Camara Nusantara 1, KM Sabuk Nusantara 55, dan KM Sabuk Nusantara 56 merupakan kapal angkut ternak pertama di Indonesia, yang dikerjakan sejak Juni 2014 lalu. Pembuatan tiga kapal itu menghabiskan dana senilai Rp 108 miliar lebih. Rinciannya, KM Camara Nusantara 1 memiliki nilai pekerjaan sebesar Rp 58 miliar lebih, KM Sabuk Nusantara 55 dan 56 nilai pekerjaannya sama, masing-masing Rp 25 miliar lebih.
Jokowi mengaku sangat gembira karena akhirnya kapal khusus pengangkut ternak bisa direalisasikan tepat waktu. Dengan adanya kapal itu, diharapkan lalu lintas pengiriman ternak khususnya sapi antara provinsi bisa lebih mudah.
Menurut Jokowi, bila transportasi mudah, maka harga sapi dan daging sapi akan ikut murah. “Kenapa sapi Australia gampang masuk ke Indonesia karena sarana transportasinya memadai,” ujar dia.
Jokowi menjanjikan tahun depan armada pengangkut akan terus ditambah jumlahnya. Dia tidak ingin lagi ada kepala daerah mengeluh sulit mengirim sapi ke luar daerah. “Gubernur NTT ngeluh ke saya, kirim sapi pakai truk, sampai di Jakarta sapinya lemas semua karena tempatnya sempit,” tutur Presiden.
Menteri Perhubungan Iganitius Jonan memastikan tidak ada lagi keluhan seperti Gubernur NTT. Kata dia, kapal pengangkut ternak itu sudah sesuai standar internasional, selain daya tampungnya luas sekitar 500 ekor sapi, tempat penyimpanan sapi juga luas, sapi dijamin tidak berhimpitan. “Pokoknya sapi tidak akan stres ikut kapal ini,” kata dia.
Jonan menambahkan, sesuai peruntukannya, KM Camara Nusantara 1 akan ditempatkan di Pelabuhan Tenau, Kupang. Kapal ini akan melayani rute pengangkutan ternak dari Kupang, Bima, Tanjung Perak, Tanjung Emas, dan Cirebon.
Kapal Sabuk Nusantara 55 akan ditempatkan di Pelabuhan Kota Baru, Kalimantan Selatan, dengan rute angkut ternak yang dilayani antara lain Kotabaru, Batulicin, Marabatuan, Maradapan, Matasiri, dan Majene. Sedankan Kapal Sabuk Nusantara 56 akan ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Rute yang dilayani meliputi Surabaya, Masalembu, Keramean, Kalianget, Sapudi, Kangean, Pagerrungan Besar, Sapeken, dan Tanjung Wangi. “Sekali berlayar butuh 14 hari untuk kembali,” kata dia.
Sementara itu, Ketua KPK Taufikurrahman Ruki tampak hadir dalam peremian kapal tersebut. Ruki mengatakan dirinya hadir karena pembuatan kapal khusus mengangkut ternak merupakan hasil rekomendasi KPK kepada pemerintah usai melakukan penyelidikan kasus kelangkaan daging sapi di Pulau Jawa pada 2013 lalu.
Hasil penyelidikan KPK, penyebab kelangkaan itu karena keterlambatan pengiriman sapi dari luar Jawa akibat minimnya transportasi. “Makanya kami usulkan ke pemerintah dan hari ini sudah direalisasikan,” ucapnya.
(ALMUSTAFA/MOH RIDWAN/RAH)