JAKARTA, koranmadura.com – Sekretaris Jenderal Majelis Pemuda Islam Indonesia, Faizi mengatakan, Pengurus Pusat Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) akan menggelar bedah buku tiap bulan dengan topik dan tema yang beragam.
”Apa pun jenis bukunya sepanjang untuk menumbuhkan semangat intelektualitas dan progresifitas pemikiran di kalangan pemuda Islam akan kita fasilitasi,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Diskusi Ilmiah dan Bedah Buku Muhammadiyah itu NU, Senin (3/11) malam, di Universitas Nahdhatul Ulama (UNU).
Dalam acara tersebut hadir langsung penulis buku, Mohammad Ali Shodiqin. Penulis menyampaikan materi diskusi buku ke dalam tiga bagian: behind the scene buku, korelasi historisitas atau sejarah dengan Muhammadiyah dan NU, dan pembahasan isi buku.
Bagian pertama, behind the scene buku. Ia mengatakan sumber penulisan buku ini bukan hanya dari kitab fikih Muhammadiyah 1924, tapi juga mengkaitkannya dengan sejarah dan historisitasnya.
Sebenarnya, buku ini ditulis tahun 2009, namun karena ‘ketakutan’ penulis akan hal-hal yang tidak diinginkan, penulis tidak berani untuk mempublikasikannya. Hingga akhirnya, ia diyakinkan oleh kawannya untuk menerbitkan buku tersebut dengan tujuan untuk mempersempit perbedaan antar Muhammadiyah dan NU dalam perspektik fikih. Meski demikian, masih ada rasa ‘takut’, sehingga ia sampai pindah rumah karena menerbitkan buku ini. Pilihan ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan diri dan keluarga. (M KAMIL AKHYARI)