PROBOLINGGO, koranmadura.com – Curah hujan yang cukup tinggi sudah mulai mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Probolinggo. Menyikapi hal tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Probolinggo, mengeluarkan himbauan kepada para pemilik ternak untuk mewaspadai ganggguan, khususnya jenis unggas.
Sejumlah penyakit yang sering terjadi pada unggas karena perubahan iklim dari musim panas ke hujan, antara lain Tetelo, New Castle Diseases (NVD), pileren dan penyakit mematikan flu burung avian influenza (AI) .
“Musim penghujan ini suhu udara lebih dingin, dan sedikit ada sinar matahari. Sebaiknya kandang sering dibersihkan dan saat ada sinar matahari kandang dibuka agar terkena sinar matahari langsung,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, melalui Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Amir Syarifudin, kepada wartawan, Senin (14/12).
Amir Syarifuddin mengatakan, menjaga kebersihan lingkungan dan suhu udara kandang, pihaknya juga menyarankan untuk menjaga kualitas pakan ternak dan menjaga ketersediaan pakan bagi ternak.
“Pakan berkualitas ini tentunya yang memenuhi unsur protein, karbohidrat dan vitamin tinggi. Agar ternak sehat dan tidak mudah terserang penyakit,”tandasnya.
Sepanjang musim penghujan beberapa bibit penyakit memang mudah akan muncul seperti halnya berkembangnya bakteri sehingga dengan mudah menyerang hewan. Jika peternak tidak lebih waspada untuk memberikan asupan vitamin maka akan rentan hewan yang dipeliharanya terserang penyakit.
“Kepekaan peternak untuk bisa merawatan peliharaannya memang sangat dibutuhkan menyikapi musim ini. Agar penyakit tidak bisa menyarang hewan ternak, maka perlu melakukan angkah preventinf terutama menjaga pola makan ternak, serta memberikan asupan vitamin untuk kesehatan tubuh hewan,”ucap Amir Syarifuddin.
Tak kala pentingnya, lanjut Amir Syarifudddin, peternak juga harus rajin membersihkan kandang. Sebab kelembaban suhu sangat tinggi.”Kalau itu bisa dilakukan maka bibit penyakit sulit untuk bisa berkembang biak dan juga tidak akan mudah menyerang hewan,”imbuhnya.
Kepada peternak menghimbau agar kotoran hewan jangan sampai dibuang sembarangan. Semestinya, kotoran hewan dikumpulkan di tempat khusus atau dibuatkan lubang lalu ditimbun dengan tanah.
“Mengumpulkan kotoran hewan justru lebih bermanfaat, bisa diambil untuk pupuk sawah ladang. Jadi, jangan sampai kotoran hewan dibuang sembarangan karena bisa terbawa air hujan dan menjadi sarang bibit penyakit,”pinta Amir Syarifuddin.
Tak hanya unggas, peternak hewan jenis kambing pun mulai waspada dengan turunnya hujan. Selain dingin dan cuaca kurang baik, jika tak diperhatikan jenis asupan pakan maka kambing atau sapi rentan penyakit terutama setelah musim hujan.
Penyakit tersebut biasanya diakibatkan perubahan cuaca dan jenis pakan rumput yang masih muda paska hujan turun terutama rumput muda yang mengakibatkan mencret pada ternak.
“Cara mengantisipasinya selama musim hujan mulai turun ia mengaku mengandangkan hewannya dan memberi asupan pakan yang tepat dan memberi vitamin yang diramu dari obat tradisional,”paparnya.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)