
PROBOLINGGO | koranmadura.com – Sampai saat ini progres pembangunan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo masih dalam tahap pengukuran di lahan sepanjang 1,225 kilometer. Dua kelurahan di kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, yakni Kelurahan Pakistaji dan Kedunggaleng, merupakan lokasi yang terkena rute jalan tol tersebut.
Lurah Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Eko Candra Wirawan, mengatakan, perkembangan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Pasuruan itu untuk saat ini masih dalam tahap pengukuran lahan.
“Untuk wilayah Kelurahan Pakistaji saat ini masih dalam tahap pengukuran lahan milik warga yang terkena pembangunan Jalan Tol tersebut. Diperkirakan ada 35 lahan milik warga yang mulai diukur,”ujarnya kepada wartawan, Senin (25/1).
Lurah Pakistaji mengatakan, pengukuran lahan tempat pembangunan jalan tol kini sudah mulai dilakukan di wilayahnya. Petugas pengukuran lahan mulai melakukan pengukuran di RT 05 RW 05.
“Kami hanya mendampingi petugas untuk mengukur lahan/pemukiman yang terkena proyek jalan tol. Sedangkan yang mengurus administrasi Badan Pengawas Nasional (BPN). Jadi kami tidak tahu menahu tentang pembayaran/pencairan dana pembebasan lahan jalan tol yang telah ditentukan. Semua tergantung dari BPN.”tandas Eko Candra Wirawan.
Lebih jauh Eko Candra Wirawan mengatakan, setelah pengukuran rampung dilaksanakan baru dilakukan proses administrasi untuk mengganti rugi lahan warga yang terkena proyek pembangunan Jalan Tol tersebut.
”Jika pengukurannya cepat rampung, maka pencairan dan pembebasan lahan secepatnya bisa dilaksanakan,”ucapnya.
Diketahui, pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Pas-Probo) yang dicanangkan pemerintah pusat akan melalui 25 desa dan 3 kelurahan. Sejumlah desa dan kelurahan itu terbentang di Kota/Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan.
Diantaranya, wilayah Kabupaten Probolinggo ada 4 kecamatan dan 18 desa. Sedangkan wilayah Kota Probolinggo ada 1 kecamatan dan 2 kelurahan. Serta, ada 2 kecamatan dan 7 desa serta 1 kelurahan di Kabupaten Pasuruan.
Total panjang tol di tiga daerah itu 31,3 kilometer. Rinciannya, Kabupaten Pasuruan 8 kilometer, Kabupaten Probolinggo 22,075 kilometer, dan Kota Probolinggo 1,225 kilometer. Pada tahap persiapan, selain sosialisasi, juga akan dilakukan persiapan pengadaan tanah. Total kebutuhan lahan tol ini mencapai 271,17 hektare.
Tahapan persiapan ini diberi jatah selama 2 tahun sampai 2017. Setelah itu, dilanjutkan ke tahap pengadaan tanah dan terakhir tahap penyerahan hasil.
(M. HISBULLAH HUDA)