Rindu Aroma Surga
Benih rinduku padamu
Sebiji huldi pohon larangan
Terbawa lidah Hawa
Ketika terusir dari surga
;Biji terlempar
Pada tangisan pertama
(Dari sekepal tanah basah
Dan sebiji huldi
Aku tercipta)
Waktu demi waktu
Biji bertumbuh batang
Alir musim menyiramnya
Setelah bermilenium usia
Berbunga khauf dan raja’
(Aku mencium aroma surga)
2015
A Win
Kau terlahir
Matahari di ubun-ubun
Air zaman mengalir
Kau mengembun embun
(Kau menang sejati
Tak pernah takluk
Pada kalah dan batas)
Jejakmu kuijak
Aku tak punya bayang
Terang berkacak
Gilang gemilang
(Kau tak pernah belang
Putih mulus di sirat lurus
Maju melaju menuju tuju)
2015
Kau Sepi Kau Sendiri
Menyusup ke pekarangan hatimu
Ku temu berjuta sepi membeku
Menjadi jeruji besi yang megah
Ku lihat kau di beranda angan angunmu
Menjadi patung puntung
Berlalu lalang tak hirau
Kau sepi
Kau sendiri
Ketika aku dekat mendekapmu
Setelah aku pergi
Pahamkah kau hakikat sepi
Dan arti sendiri yang sejati
2013
Oleh: Abdullah Mamber (‘ra mamber’ alias Abdullah)
Lahir di Ds. Banuaju Barat, Kec. Batang Batang, Kab. Sumenep, pada tanggal 17 April 1983. Alumni Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk Guluk.