Hikayat Kita
Nay, mungkin aku tak mengenalnya
tentang cerita yang terpangkas ragu
bersemayam di bilik hasratmu yang memburu
berbalas waktu
Aku membaca gejolakmu
serpihan lara tertawan di kerat dadamu
menumbuh sungai-sungai bening
alirannya meluber dari kedua bola mata
Sudah kupinta resah berambang biru
luas samudera kata terhimpun
serta mimpi-mimpi kaukatup bisu
pada bibir yang enggan menawar rasa
: sia-sia
Nay,
kita; Rama Shinta
atau
Majnun Layla?
2016
Hedona Cita
Sepanjang jalan menuju sumpah Hippokrates
asaku ingin mengakhiri tawa denganmu
bersama, kita beranjak menuju altar penghabisan
Segenap laju helaan napas kita bingkai di lengan tersingsing
iringi butiran peluh menyemai pusara kenang
Kelak, ingin kudekap senyummu yang rekah
bernaung senja, larut dalam pesta hedonis
bersua ikatan sejawat, kita tergerak menyongsong dunia cita
2016
Afeksi Kama
Hati, dapatkah kau bersajak menggantikanku?
tentang rasa yang kuayunkan tatap
seraut ceria bernama Patricia
Ranum bibirnya kutelusuri dari segenap bahasa lindap
kekakuan tiada bertepi, beranjak dari asa
menukar jantung dengan selubung pikir, serasa awam
bermain-main dengan kata-kata berombak
Aku menyembunyikannya;
setumpuk gumpalan rindu beranak pinak
ratapi kebisuanku setubuhi mozaik rupa,
tentang kias, majas, diksi beraura jingga
tertanam rapuh —meski seakan mengakar kuat—
pada lentera yang memayungiku di puluhan jejak temu
2016
Sajak: Fernanda Rochman Ardhana
Kelahiran 27 Februari 1991. Alumnus Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI).