JEJAK AMARAH
Berlalulah segala damaiku pada jiwa
yang tak kuasa menolak murka
tersisa sesal kian membuncah
dan gelisah menerpa wajah
jejak amarah menumpuk sia-sia
pada waktu aku mendendam
serapahku telah terlontar
memupuk lautan luka
yang tak bisa terhapus tawa
karena jejak amarah
melemparkan buih-buih sampah
Seandainya
kendali hati terpatri
dengan senyum nurani
amarah tak berujung pilu
dan tak sepahit empedu
jejak amarah berlagu merdu
Berlalulah segala damai dalam jiwaku
alangkah sendu
ragaku bermuram durja
yang tak kuasa menahan murka
HIJRAH RINDU
Ijinkan aku berhijrah
mengikuti rindu yang kian menderu
pada Kau yang menunggu
di setiap musim berlalu
Pada hati yang ranum
aku bertanya
sudikah Kau menerima
jiwa yang terlanjur ternoda
menghitam
dan pernah berkalung dusta
Ijinkan aku hijrah
menelusuri pasung rindu
membawa kalbu
yang kupersembahkan untuk-Mu
Dan aku menelikung malam
menjadi kerdil tak berdaya
beralas hamparan permadani
mengikuti arus rindu tak terperi
yang membuaiku menghamba pada-Mu
Lalu tersungkur
di antara bayang-bayang kuasa-Mu
Hijrahku kian merindu
Bersiap diri berpulang pada-Mu
GOSIP
Geliat waktu berdenting rupawan
kita tertawa tanpa irama
sempit pikiran meracau
hati berselimut perdu berduri
Apa makna aksara terlontar?
menebarkan kepalsuan
berdendang lidah setajam sembilu
dusta berujung kematian
bau napas berbusuk-busuk bangkai
Gosip
di antara lidah tak bertulang
berkawan kehancuran
berkumandang perang
tak lama lagi….
Sintha Rosse, tinggal di Jl. Haji Soleh No. 41. Binus-Slipi-Jakarta Barat. 11480 mengawali karir di dunia penulisan sebagai editor dan penulis freelance.