SUMENEP | koranmadura.com – Badan Narkotika Nasiona Kabupaten (BNNK) Sumenep gencar melakukan tes urine selama beberapa hari terakhir. Tak hanya para pengemudi angkutan umum jalur darat (sopir bus), untuk memastikan bebas narkoba anak buah kapal (ABK) juga menjadi sasaran.
Minggu (26/6), BNNK Sumenep melakukan tes urine kepada semua ABK KM Satya Kencana, kapal milik PT Dharma Dwipa Utama Cabang Kalianget. Tes urine dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. di atas kapal. Secara keseluruhan, ABK KM Satya Kencana 22 orang. Hanya saja, 2 orang di antaranya cuti.

Dari 20 ABK KM Satya Kencana, yang bisa dilakukan tes urine hanya 19 orang. Sebab seorang ABK tidak bisa buang air kecil saat akan dilakukan tes urine beberapa saat sebelum kapal berangkat. Petugas dari BNNK hanya bisa mencatat nama ABK yang tidak bisa buang air kecil tersebut. Kepada yang bersangkutan akan dilakukan tes urine susulan.
Mengenai adanya tes urine yang dilakukan BNNK terhadap semua ABK, Nakhoda KM Satya Kencana, Baskoro mengaku tak masalah. Menurut dia, yang penting tes urine tersebut tidak sampai mengganggu operasional kapal. Pihaknya memastikan jika semua ABK, termasuk dirinya selaku nakhoda kapal bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang.
Dikatakan, manajemen kapal juga punya aturan yang tidak boleh dilanggar oleh seluruh ABK, salah satunya mengonsumsi obat-obatan terlarang. “Insya Allah (bersih dari narkoba, red). Karena di sini juga punya peraturan. Jadi siapa pun dilarang mengonsumsi obat-obatan terlarang. Apalagi narkoba,” tegasnya.
Mengenai adanya ABK yang tidak bisa dilakukan tes urine karena tidak bisa buang air kecil, BNNK Sumenep tidak bisa memastikan apakah yang bersangkutan terindikasi memakai narkoba atau tidak. Yang jelas, menurut Kepala BNNK, Bambang Sutrisna, tes urine akan dilakukan kepada semua ABK di Pelabuhan Kalianget, khususnya yang melayani penumpang.
Bambang mengungkapkan, semua ABK yang telah dilakukan tes urine sejauh ini negatif, termasuk hasil tes urine yang dilakukan kepada para sopir angkutan umum jalur darat sehari sebelumnya. Dikatakan, tes urine dilakukan sesuai instruksi dari BNN RI.
“Tujuannya untuk memastikan bahwa tidak ada, baik sopir bus, anak buah kapal, bahkan pilot yang menggunakan obat-obat terlarang. Karena bisa mengganggu konsentrasi. Dan kalau itu dibiarkan, bisa mengancam keselamatan penumpang,” jelasnya.
Angkutan Umum
Pada Sabtu (25/6), BNNK Sumenep, melakukan tes urine bagi kru angkutan umum di Pelabuhan Kalianget dan Terminal Arya Wiraraja. Secara keseluruhan terdapat 25 kru angkutan umum yang melakukan tes urine, yakni 12 kru kapal dan 13 kru bus, baik bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP).
Kegiatan tersebut, kata dia, merupakan instruksi dari pimpinan BNN untuk mencegah sekaligus memastikan kru angkutan umum tidak menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang. “Kami di daerah memang diminta untuk melakukan tes urine kepada kru angkutan umum menjelang maupun pada masa angkutan Lebaran 2016. Kegiatan ini dilakukan secara mendadak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, tes urine bagi kru angkutan umum merupakan salah satu bentuk pencegahan terjadinya kecelakaan yang melibatkan angkutan umum pada masa angkutan Lebaran 2016.
“Ini bentuk deteksi dini yang dilakukan oleh BNN. Kami ingin memastikan para kru angkutan umum itu, utamanya sopir bus dan nakhoda kapal, selalu dalam kondisi sadar dan tidak di bawah pengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya ketika mengoperasikan armadanya,” katanya.
Bambang juga mengemukakan, secara teknis, pihaknya memang berkoordinasi dengan pihak terkait sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, seperti Dinas Perhubungan Sumenep ketika akan melakukan tes urine bagi kru bus.
“Tes urine bagi kru bus langsung dilakukan di terminal. Hasilnya pun langsung bisa diketahui. Alhamdulillah, hasil tes urine terhadap kru bus, negatif alias tidak ada yang diduga menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang,” ujarnya. (FATHOL ALIF/ANT)