BANGKALAN | koranmadura.com – Komando Reformasi (Korem) memberikan kritikan pedas atas berdirinya monumen laka di pertigaan lampu merah Tangkel, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura. Monumen itu dinilai kurang tepat dan hanya akan menjadi monumen bangkai.
Menurut Koordinator Korem. Sofyan Al-Rasyid, lebih tepat di kawasan tersebut dibuat monumen yang mencerminkan Kota Bangkalan. Bukan diidentikkan menjadi kawasan kecelakaan. Seharusnya, penekanan angka kecelakaan bukan dengan membuat monumen, melainkan dengan tindakan nyata.

Sofyan Al-Rasyid menyatakan monumen teraebut tidak pas dan mengganggu pandangan pengemudi saat melintas. Dirinya menyayangkan dengan adanya monumen tersebut. Lebih idealnya tidak berdiri di pertigaan Tangkel. Keberadaannya bisa ditempatkan di tengah-tengah lajur ke arah Surabaya.
“Untuk apa adanya monumen itu? Apakah dengan adanya itu akan mengurangi angka kecelakaan?. Tidak logislah. Justru kalau di situ sangat mengganggu penglihatan. Adanya taman saja itu sudah mengganggu, apa lagi ada bangunan sebesar itu,” ungkapnya, Minggu (26/6).
Dia menegaskan, sejak monumen yang dihiasi bangkai kendaraan itu berdiri, kini memiliki kesan jorok dan buruk. Hal itu menandakan bahwa Kecamatan Burneh diklaim sebagai jalur tengkorak. Akibatnya, sejumlah penilaian masyarakat cenderung negatif. Oleh sebab itu, pihaknya ingin pemerintah lebih tepatnya Forpimda agar mengkaji ulang keberadaan monumen tersebut.
“Sekarang kalau sudah disahkan sudah jelas Burneh kini memiliki hiasan bangkai kendaraan dan sekarang menjadi jorok. Para pejabat di Bangkalan ini bisa memberikan ide solutifnya. Eman anggaran yang sudah dipakai ini,” imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah Ridha memberikan tanggapan atas keluhan yang terjadi. Dirinya menyatakan tujuan didirikannya monumen laka, bermula dari angka kecelakaan yang berujung maut di sepanjang jalan tersebut dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Tugu lantas tersebut adalah tanda kepeduliaan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam mengemudi. Selama 6 bulan terakhir sudah mencapai jumlah 38 orang yang meninggal dunia.
Berdirinya tugu laka lantas di pertigaan Tangkel di Kecamatan Burneh itu merupakan pertimbangan yang baik. Manfaatnya setiap masyarakat tahu bahwa ada tanda bahaya. Sementara tingginya sekitar 3 meter ditambah ada barang bukti kendaraan yang pernah terlibat kecelakaan. Apalagi, kondisi trak jalan tol menuju Suramadu lurus tanpa ada hambatan. “Dari arah mana pun itu jelas. Kalau sudah jelas minimal masyarakat berpikir untuk hati-hati,” ujarnya. (YUSRON/ORI/RAH)