JAKARTAI I koranmadura.com– su reshuffle kabinet kembali bertiup kencang. Bahkan perombakan cabinet ini tinggal menunggu waktu setelah minggu lalu, Presiden Joko Widodo menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Spekulasi kemudian berkembang bahwa pertemuan kedua tokoh ini membicarakan reshuffle cabinet. Apalagi, PAN dan Golkat yang belakangan ikut mendukung pemerintah sudah menyiapkan sejumlah nama calon menteri. Disebut-sebut kader Partai Nasdem masuk dalam daftar reshuffle.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengaku yakin mendapat jatah kursi menteri di Kabinet Kerja. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sudah mengirim nama-nama kader yang menurutnya bisa membantu Presiden Joko Widodo.
Namun Agung menolak menyebutkan nama yang dikirim ke Presiden. “Ada yang senior dan junior. Semua yang dikirim adalah yang terbaik,” kata Agung di Kantor Media Group, Jalan Pilar Mas Utama, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (18/7).
Agung mengatakan, Golkar berpeluang setidaknya mendapatkan dua kursi di kabinet. “Saya berharap Pak Jokowi bisa memilih satu atau dua di antara mereka,” ujarnya.
Agung menjelaskan, Golkar tidak mendesak Presiden agar dapat kursi menteri. Menurutnya, Golkar yakin Presiden memberikan kepercayaan tanpa diminta. “Saya yakin Pak Jokowi yang punya hak prerogatif akan memberikan tempat, mengakomodasi kader Golkar terbaik untuk masuk kabinet,” katanya.
Dia mengatakan, Presiden yang berinisiatif dan meminta nama-nama calon menteri kepada Golkar. “Yang merekrut dan punya hak beliau, kami tidak bisa proaktif,” tegasnya.
Golkar memutuskan mendukung pemerintah dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali, Mei lalu. Pada Pilpres 2014, partai ini mendukung calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham menyampaikan, partainya mendukung pemerintah tanpa syarat atau tawar menawar. Menurut dia, dalam tiga atau empat kali pengurus Golkar bertemu Presiden tidak membicarakan jatah kursi menteri.
Menurut dia, Golkar mendukung pemerintah murni karena ada kesamaan visi dan misi dalam membangun negara. “Kami tidak ada bicara kursi dan tawar menawar,” ujarnya.
Idrus menegaskan, yang Golkar harapkan adalah perombakan kabinet bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas pemerintahan. “Kalau Presiden memandang Golkar perlu masuk, itu barokah perjuangan,” urainya.
Bahkan, Ketum PAN Zulkifli Hasan diakui telah menyodorkan nama-nama calon menteri ke Jokowi.
Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, Zulkifli Hasan telah menyerahkan sejumlah nama calon menteri kepada Presiden.
Namun, ia mengaku tak mengetahui siapa saja nama yang diajukan Zulkifli. “Yang saya tahu sudah ada beberapa nama yang telah diserahkan Ketua Umum ke Presiden, tetapi saya tidak tahu berapa jumlahnya dan siapa saja mereka,” ujar Eddy.
Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh kembali menegaskan, tidak masalah jika kadernya ikut digeser. Sebab, dukungan Nasdem terhadap pemerintahan Jokowi-JK sejak awal deklarasi tanpa syarat. “Itu konsekuensi, mau tambah atau kurang itu hak presiden,” kata Surya Paloh di Jakarta Barat, Senin (18/7).
Partai Nasdem, jelas Paloh, mendukung apapun keputusan yang diambil Jokowi untuk reshuffle. “Saya yakin, Presiden objektif dalam menilai kinerja menteri,” tegasnya.
Awalnya, politikus NasDem yang duduk di kabinet ada tiga, yakni Menko Polhukam Tedjo Edi Purdijatno Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Namun, Tedjo digantikan Luhut Panjaitan pada Agustus 2015. “Politikus NasDem itu memberikan komitmen yang kuat membantu Presiden dengan bekerja full time,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, reshuffle atau perombakan kabinet bisa terjadi kapan saja.
Ia meminta masyarakat menunggu dan tidak terlalu banyak berspekulasi. Apalagi, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. (GAM/ANT/ABD)