
SAMPANG | koranmadura.com – Yanto, wisatawan berumur 14 tahun asal Surabaya tewas karena tenggelam saat menikmati air terjun Toroan yang berlokasi di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Kamis (14/7).
Informasinya, saat itu korban tengah melakukan foto selfie bersama keluarga. Namun tak disangka, terlepas dari pantauan orangtua beserta keluarga, bocah tersebut terpeleset dan jatuh ke dalam kubangan air yang diperkirakan sedalam 1 meter.
“Pengakuan ibunya saat di lokasi, korban terpeleset dan sempat melambaikan tangan. Namun usahanya disangka hanya sebuah gurauan, akan tetapi lambat laun korban tenggelam. Ibunya pun menangis histeris hingga tak sadarkan diri. Untuk nama ibunya kami belum tahu identitasnya,” ucap salah satu anggota LPBINU Rosid saat membantu melakukan pencarian bocah nahas itu kepada Koran Madura.
Terpisah, Kapolsek Ketapang AKP Aries Dwiyanto membenarkan di tempat pariwisata air terjun Toroan telah terjadi kehilangan bocah berumur 14 tahun, wisatawan asal Surabaya.
Diceritakannya, kejadian hilangnya bocah itu diperkirakan pada pukul 10.00 wib saat korban tengah menikmati pemandangan dan keindahan air terjun Toroan. Atas kejadian itu, hingga pukul 15.45 wib, tubuh bocah masih belum ditemukan meski telah dilakukan pencarian hingga berjam-jam lamanya.
“Kejadian diperkirakan pada pukul 10.00 wib tadi pagi. Dan sampai sore ini masih dilakukan pencarian. Meski telah berjam-jam tubuh korban masih belum ditemukan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, air terjun Toroan terdapat semacam lubang kecil yang berada di bawah air yang berpotensi terjadi pusaran kecil di dalam air. “Di sana (air terjun, red) ada lubang kecil yang berpotensi terjadi pusaran kecil dan arus bawah air. Ya kemungkinan bocah itu terseret arus bawah air itu,” jelasnya.
Akibat lubang kecil itu juga mengakibatkan terjadi aliran dua arus yakni menuju utara
menuju laut dan selatan menuju ke air terjun sendiri. Sehingga ketika bocah yang terpeleset tersebut terbawa arus bawah di dalam air.
Korban baru ditemukan dengan kondisi tak bernyawa sekitar pukul 17.00 Wib. “Lokasi penemuan di sekitar air terjun dan jenazah korban telah dikebumikan di desa asalnya, yakni Desa Sogian, Kecamatan Omben, Sampang,” kata Kepala BPBD Sampang Wisno Hartono.
Wisno menjelaskan sebelum dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Sogian, jenazah terlebih dahulu diotopsi ke Puskesmas Ketapang. Hasilnya, korban meninggal karena murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya unsur-unsur kesengajaan. “Tidak ada bekas kekerasan. Jadi murni karena kecelakaan,” terang Wisno.
Yanto berasal dari Surabaya. Namun, karena orang tua kedua anak itu dari Desa Sogian, korban dikebumikan di Desa Sogian, Kecamatan Omben, Sampang.
Sekadar informasi, pada tahun sebelumnya air terjun Toroan juga memakan korban asal Kabupaten Sumenep. Korban yang hendak mencari tempat untuk berselfie terjatuh karena terpeleset sehingga korban mengenai batu dan meninggal dunia. (MUHLIS/ANT)