
Maulana Rumi
Penulis : Abdul Hadi W.M
Penerbit : DIVA Press
Cetakan : Februari, 2016
Tebal : 276 halaman; 14 x 20 cm
ISBN : 978-602-391-117-2
Bagi para penyuka puisi tentunya pernah mendengar sosok penyair sufi yang terkenal dengan sebutan Rumi. Ia merupakan tokoh sufi dan penyair yang telah menghasilkan sajak-sajak legendaris yang berpusat pada kekuatan cinta. Seperti puisi-puisi karya penyair sufi lain, puisi Rumi terahir dari pengalaman kerohanian yang dalam dan ekstase mistik. Selain kaya akan simbol-simbol yang berisikan pandangan dan tanggapan terhadap kehidupan. Puisi Rumi juga berpusat pada upaya mengungkapkan kerinduan dan cinta kepada Tuhan, serta renungan atas kefanaan dan kekekalan hidup. (10-11)
Sebagai salah seorang penyair sufi terbesar Rumi tidak hanya memiliki kejeniusan dan kedalaman seorang pribadi. Tetapi ia juga merupakan sosok yang kaya dengan pengalaman kerohanian dan kemanusiaan. Kekayaan yang dimilikioleh Rumi ini menjadikannya sebagai sosok sufi yang berpikiran radikal dan maju. Rumi berbeda dengan penyair sufi lainnya. Rumi memandang dunia ini demikian dialektik. Menurut Rumi, manusia harus berjuang dalam mengembangkan kepribadiannya, sehingga manusia mampu berada di dalam takdir itu sendiri, bukan dihempaskan karena berada di dalamnya. (11-12)
Di dalam menuliskan puisi, Rumi seringkali memulainya dengan sebuah kisah. Ini ia lakukan bukan karena ia ingin membuat puisi naratif. Namun, hal ini dilakukan karena hal ini ia gunakan sebagai alat pernyataan pikiran atau ide. Musik, tari-tarian, dan lambang adalah warna tersendiri dalam puisi Rumi. Melalui puisi-puisinya Rumi menyatakan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin dilakukan lewat cinta, bukan semata-mata dengan kerja yang bersifat fisik. Cinta menurut Rumi, terbagi menjadi tiga tahapan, pertama memuja segala hal, yakni orang, wanita, uang, anak, pangkat, tanah, dan sebagainya. Kedua memuja Tuhan. Dan yang terakhir adalah tahapan bahwa seseorang tidak lagi mengatakan bahwa dia memuja Tuhan atau tidak. (12-19)
Buku ini disarankan untuk penggemar puisi-puisi yang bernafaskan sufisme. Adapun sajak-sajak dalam buku ini diterjemahkan melalui terjemahan paling akhir dari A.J. Arberry, Mytical Poems of Rumi (The University of Chicago Press :1968. Buku ini adalah kumpulan diwan-diwan Rumi yang mashur.sedangkan sajak-sajak dari Matsnawi diterjemahkan melalui terjemahan Inggris, R.A Nicholson, dalam bukunya, Rumi :Poet and Mystic (mandalan Books, London, 1978). [*]
Oleh: Zuly Kristanto
Bermukim di Tulungagung