
PAMEKASAN | koranmadura.com – Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Disporabud Pamekasan, Muttaqin menyatakan pembangunan stadion sepak bola di area Sport Center, Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, direncanakan akan ditangani oleh unit pelaksana teknis (UPT). Selama ini, selama proses pembangunan stadion itu belum selesai, masih ditangani oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud).
Menurut Muttaqin, selama UPT yang direncanakan belum terbentuk yang bertanggungjawab dalam hal pengelolaan stadion di tangan Disporabud. Untuk membentuk UPT bukan perkara mudah, karena membutuhkan payung hukum berupa peraturan daerah. Hal itu butuh waktu panjang untuk membuat regulasi itu. Apalagi tahun ini rancangan perdanya belum masuk ke DPRD Pamekasan.
Pembentukan UPT itu bukan kewenangan Disporabud, melainkan Bagian Organisasi Setdakab Pamekasan. Disporabud hanya melaksanakan pembangunan dan segala fasilitasnya selesai dan siap untuk digunakan.
“Tapi selama belum ada UPT, kami (Disporabud) yang tetap bertanggung jawab. Karena untuk membentuk UPT pengelola stadion harus berdasarkan perda. Makanya, masih butuh waktu lama, karena raperdanya saja belum ada,” kata Muttaqin.
Kendati demikian, juga ada kemungkinan tidak perlu dibentuk UPT. Terdapat beberapa yang mempunyai stadion. Pengelolaan stadion langsung ditangani dinas. Hal itu akan dipasrahkan berdasarkan keputusan bupati dan kajian yang dilakukan Bagian Organisasi Setkab Pamekasan.
Saat ini pihaknya lebih fokus pada penyelesaian pemasangan lampu stadion yang sudah dalam proses pengerjaan. Selain itu, juga pada pemenuhan fasilitas tambahan yang hingga saat belum tersedia anggarannya dan baru akan diajukan pada perubahan APBD 2016 nanti.
Berdasarkan penghitungan kebutuhan lanjutan, pembangunan stadion masih membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 600 juta. Anggaran itu dibutuhkan untuk sejumlah sarana penunjang kegiatan stadion agar bisa sesuai standar untuk dijadikan home base klub sepak bola.
Anggaran itu untuk pemenuhan fasilitas setiap ruangan. Fasilitas kesehatan, bench pelatih dan pemain dan beberapa sarana lainnya. Kebutuhan anggaran yang besar hanya pada belanja kursi dan meja di setiap ruangan. Mulai dari ruang konferensi pers, ruang ganti pemain dan ruang pertemuan.
“Tapi anggaran itu masih hitungan kasar, karena kami belum survei harga barang-barang yang diperlukan itu. Jadi, kami akan usahakan begitu pemasangan lampu rampung, stadion langsung siap digunakan,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)