SAMPANG, koranmadura.com – Meski sudah dibangun sebanyak empat dapur umur, dan disediakan logistik berupa makanan siap saji, bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Sampang tidak merata. Akibatnya, warga tedampak banjir mengeluh.
Warga jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Kota Sampang, Ana Amanatillah dalam akun facebooknya mengeluhkan bantuan tidak merata itu.
“Ya Allah, sudah tiga hari kami terendam banjir. Bukannya kami mau mencerca sebuah bencana, namun bantuan dari pemerintah tidak ada sama sekali. Bahkan di kampung kami tidak tersentuh sama sekali. Tiga hari buat kami bukan waktu yang sebentar namun lama. Tidak ada penerangan, persediaan mulai menipis, banyak anak butuh popok dan susu,” tulisnya dikutip koranmadura.com pada Selasa (27 September 2016).
Baca: Hari Ketiga, Banjir di Sampang Tetap Tinggi
Sementara warga Jalan Panglima, Kelurahan Dalpenang, Kota Sampang ,Abdul Aziz, mengaku bantuan yang diberikan Pemkab Sampang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) salah satunya berbentuk makanan kaleng. Hanya saja bantuan itu hanya terjangkau untuk warga yang ada di pinggir jalan.
“Saya yakin bantuan Pemkab hanya menjangkau di luar, yaitu rumahnya di pinggiran jalan. Tapi saya yakin rumah warga yang berada jauh di gang-gang dipastikan tidak dapat bantuan,” bebernya.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, sejumlah korban banjir yang tinggal di dataran paling rendah seperti di Kampung Glisgis, Desa Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang, mulai mengungsi ke rumah kerabatnya di dataran tinggi.
Sayangnya Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Wisnu Hartono, belum bisa dikonfirmasi meski nomor telepon selulernya terdengar aktif. (MUHLIS/RAH)
