SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, Sofiyanto, mengatakan sudah berulangkali mengadakan rapat bersama PT Garam terkait rencana pembangunan Kota Tua di Kalianget.
Hasilnya, pemerintah dengan PT Garam sudah sama-sama mempelajari draf MoU antara kedua belah pihak. Hanya saja, Sofi tak menjelaskan secara detail draf tersebut dengan alasan belum menjadi kesepakatan. Namun, dia mengklaim bahwa PT Garam Kalianget sangat antusias dengan rencana pemerintah daerah menjadikan sebagian aset-asetnya sebagai objek wisata Kota Tua.
“PT Garam antusias mengajak kami menjadikan Kalianget sebagai destinasi wisata Kota Tua,” kata mantan Kabag Humas Pemkab Sumenep itu, Jumat (16 September 2016).
Jika draf MoU itu sudah disepakati, maka benda-benda bersejarah di sana akan segera diinventarisir, dan sarana prasarananya juga akan disiapkan.
Terkait konsep Kota Tua, menurut pria yang akrab disapa Sofi itu, di Kalianget akan dibangun Ancol Mini. Selain itu, juga akan dibikin laut mati dan museum garam.
“Nanti itu akan dijadikan satu paket wisata. Kita akan arahkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Sumenep ke Kota Tua di Kalianget, terus ke Gili Labak,” bebernya.
Ditambahkan Sofi, alasan pemilihan Kecamatan Kalianget yang direncakan akan dijadikan sebagai lokasi wisata Kota Tua karena wilayah tersebut sejak dulu dikenal sebagai Kota 1001 Sejarah.
“Setelah kita pelajari materinya, ternyata memang betul, dan PT Garam sebagai objek,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/RAH)
