SUMENEP, koranmadura.com– Sejumlah warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, mendatangi Kantor Pusat Kesehatan (Piskesmas) setempat, Rabu (28 September 2016) sekitar pukul 10.00 WIB.
Mereka meminta pertanggungjawaban atas dugaan malapraktik yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum dokter yang ditugaskan di Puskesmas setempat kepada Murtani (56) warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk.
“Kami hanya minta kejelasan dan pertanggungkawaban saja kesini,” kata Safraji, salah satu keluarga korban.
Safraji menceritakan, Senin (26 September 2016) lalu korban mencabut gigi di Puskesmas Guluk-Guluk secara gratis. Setelah selesai, dokter memberikan resep obat yang disuruh diambil di apotek setempat. Sesampai di rumahnya, korban minum obat sesuai anjuran yang diberikan oleh dokter.
Anehnya, keesokan harinya setelah minum obat penyakit yang diderita semakin parah, bahkan ditubuh korban menderita gatal-gatal yang kemudian disertai bisul. Bahkan, hingga saat ini korban tergeletak di rumahnya.
“Dugaan sementara, ini korban malapraktik. Karena informasi yang kami terima dokternya baru bertugas dua bulan di Puskesmas Guluk-Guluk,” tuturnya.
Dugaan tersebut semakin nampak setelah dirinya memeriksa korban ke salah satu dokter di Kecamatan Ganding, dan salah satu dokter yang bertugas di Kecamatan Kota Sumenep. Keduanya, menyatakan gatal-gatal dan benjolan disebabkan karena salah obat.
Oleh sebab itu, dirinya meminta agar pihak terkait bertanggungjawab atas persoalan itu. “Ini persoalan jiwa. Kami minta pihak terkait bertanggung jawab,” harapnya. (JUNAIDI/RAH)
