PAMEKASAN, koranmadura.com -Banyak cara yang dilakukan guru sertifikasi nakal untuk tidak masuk sekolah namun kebiatan belajar mengajar tetap berlangsung. Salah satu cara yang mereka lakukan dengan cara mengangkat asisten guru sebagai pengganti dirinya.
Modus ini mulai marak di Pamekasan. Seorang guru sekolah menengah pertama (SMP) di Pamekasan, inisial S menceritakan modus tersebut kepada koranmadura.com, Jum’at (16 September 2016).
Menurut S, guru sertifikasi nakal mengangkat guru honorer di lingkungan sekolah tempat ia mengajar, agar modus itu tidak terungkap kepala sekolah (kepsek). “guru yang diangkat itu dibayar dari tunjangan sertifikasi itu, tapi saya tidak tahun jumlahnya berapa,” katanya.
Dia sengaja mengungkap guru nakal itu karena sudah tidak tahan dengan tingkah lakunya yang sering bolos dan digantikan asistennya. Akibatnya proses belajar mengajar tidak maksimal.
“Sulit ketahuan, karena kepsek tidak mengontrol ke kelas, yang penting kelas itu ada gurunya,” terangnya.
Menyikapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Prama Jaya akan menggerakkan pegawas di masing-masing kecamatan untuk membongkar modus guru sertifikasi nakal tersebut.
“Ini tidak boleh dilakukan, ini juga akan menghambat pada proses belajar mengajar. Nanti kami akan instruksikan kepala cabang dan pengawas untuk mendeteksi itu. Jika nanti terungkap, kami akan memberikan sanksi tegas,” tandasnya.(RIDWAN/MK)

ridwan/koran madura