SUMENEP, koranmadura.com – Tim Koordinator Investigasi Sumenep Korruption Watch (SCW) Junaidi Pelor mengatakan, saat ini sedang mengawal empat kasus dugaan korupsi. Namun, ia enggan menyangkut pautkan dibakarnya mobil pribadinya dengan kasus tersebut.
Pertama, kasus dugaan korupsi renovasi Pasar Pragaan, Desa Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan. Proyek yang dibiayai melalui APBD tahun 2014 senilai Rp2,5 miliar itu, kini sudah masuk tahap penyelidikan.
Kedua, kasus dugaan korupsi dalam pembangunan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPMP-KB di Jalan Dr. Cipto Sumenep. Bangunan perkantoran yang dibiayai melalui APBN 2014 senilai 4,5 miliar itu disinyalir penuh peinyimpangan.
Baru seumur jagung konstruksi bangunannya sudah banyak yang rapuh. Saat ini kasus itu masih dilakukan penyelidikan oleh Polres Sumenep pasca dilimpahkan oleh Polda Jawa Timur pada tahun 2015.
Ketiga, dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 1 Kalianget dan dugaan pungli SMAN 1 Batuan. Tindakan tersebut dinilai dapat merugikan masyarakat atau wali siswa.
Terakhir, kasus dugaan penyimpangan raskin. “Saat ini kami juga sedang mengawal kasus dugaan penyimpangan bantuan beras miskin di Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng,” jelas Junaidi, Jumat (9 September 2016).
Junaidi tak akan gentar mengawal kasus tersebut meski diteror. Baca: Mobil Dibakar, SCW Tak akan Gentar Kawal Korupsi. Untuk diketahui, mobil miliknya, Rabu (7 September 2016) malam, diduga dibakar oleh orang tak dikenal. Baca: Mobil Pegiat Anti Korupsi Dibakar Orang Tak Dikenal.
(JUNAIDI/MK)
