SUMENEP, koranmadura.com – Pekerjaan perluasan Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo, Kabupaten Sumenep berdampak negatif bagi infrastruktur di Kota Sumekar. Buktinya, akibat sering dilintasi kendaraan besar, kondisi Jalan Raung, Desa Pabian, Kecamatan Kota rusak parah.
“Penyebabnya kami kurang faham, yang jelas saat pekerjaan perluasan bandara truk besar yang memuat material sering melintas di jalan ini,” kata salah satu warga setempat, Cipto, Rabu (21 September 2016).
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Moh Ramzi, mengatakan jika itu benar adanya, dirinya selaku wakil rakyat sangat menyayangkan. “Mestinya pekerjaan itu tidak sampai merusak infrastruktur yang ada. Karena itu sangat membahayakan bagi pengguna jalan,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya meminta agar Dinas terkait, yakni Dinas Perhubungan (Dishub) setempat bertanggung jawab. Bahkan, dirinya meminta agar kerusakan jalan itu tidak dibebankan kepada pemerintah daerah.
“Minimalnya ada komunikasi dengan pihak rekanan. Sehingga kondisi jalan yang rusak setelah perluasan bandara selesai diperbaiki,” tegasnya.
Sejak beberapa bulan terkhir pengerjaan perpanjangan runway atau landasan pacu pesawat bandara trunojoyo mulai dikerjakan. Saat ini Bandara Trunojoyo memiliki runway sepanjang 1.130 meter dengan lebar 23 meter. Tahun ini, Kemenhub mengalokasikan dana sebesar Rp 25,9 miliar lebih untuk perpanjangan dan pelebaran landasan pacu menjadi 1.600 meter x 30 meter. (JUNAIDI/RAH)
