SAMPANG, koranmadura.com – Puluhan jurnalis di Sampang melakukan aksi solidaritas dan penggalangan tanda tangan. Aksi dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas tindak kekerasan yang menimpa salah satu wartawan media cetak harian cetak di Bangkalan atas nama Ghinan Salman.
Ghinan Salman didugna menjadi korban tindakan kekerasan oknum PNS di Dinas PU Bina Marga dan PU Pengairan Kabupaten Bangkalan saat melakukan peliputan.
Pantauan Koranmadura.com, puluhan wartawan melakukan aksi ke Mapolres Sampang dengan membawa beberapa poster yang berisi kecaman aksi kekerasan terhadap jurnalis dan spanduk putih sepanjang 2 meter untuk penggalangan tanda tangan.
“Aksi ini sebagai bentuk solidaritas sesama jurnalis, makanya kami mendesak Kapolres Sampang untuk ikut mengusut kasus penganiayaan kepada jurnalis yang terjadi di Bangkalan,” terang Ketua PWI Sampang, Moh. Bahri, Rabu (21 September 2016).
Kapolres Sampang, AKBP Tofik Sukendar, melalui Kabag Ops, Kompol Syaiful Anam, mengatakan siapa pun yang main hakim sendiri dan melakukan kekerasan harus tetap ditindak tegas berdasarkan hukum yang berlaku.
“Siapa pun itu, apabila berbuat salah harus ditindaklanjuti dengan hukum yang berlaku. Karena tindak kekerasan dan main hakim sendiri itu tidak boleh,” tegasnya. (MUHLIS/RAH)
