SAMPANG, koranmadura.com – Pemetintah Kabupaten Sampang rupanya mulai kehabisan akal untuk menanggulangi makin mataknya pengemis di kota bahari ini. Kasi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang Syamsul Arifin mengakui jika keberadaan pengemis di Sampang semakin marak.
“Akhir Desember 2015 lalu banyak, tapi kami lupa jumlah pastinya. Tapi bulan puasa kemarin kami menertibkan kurang lebih 50,” ucap Syamsul Arifin melalui telpon selulernya, Minggu (18 September 2016).
Menurutnya, para pengemis tersebut telah ditindak dan dibina, namun tetap kembali bekeliaran ke Kabupaten Sampang. “Rata-rata ketika dilakukan assesment, mereka menjadikan pengemis itu profesi. Kebanyakan mereka dari Pamekasan dan Sumenep,” terangnya.
Disinggung penangan khusus bagi pengemis yang sebenarnya masih sehat dan masih mampu bekerja, Arifin mengaku tidak ada. Pihaknya hanya sebatas mendata dan melakukan pembinaan singkat dengan harapan tidak mengulangi kembali. “Kami bina di rumah perlindungan sosial di Jalan Mutiara, mereka diberi makan, dibina setelah itu pada sorenya di pulangkan,” akunya.
“Jika dia kembali, ya mau gimana lagi. Kami sudah lakukan pembinaan dan peringatan,” imbuhnya. Muhlis (MUKHLIS/BETH)