SAMPANG, koranmadura.com – Tenaga bidan yang tersebar di seluruh Kabupaten Sampang berjumlah 864 orang. Jumlah itu dinilai overload atau melebihi kapasitas. Puskesmas tidak disarankan menerima bidan honorer.
Kabid Kepegawaian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang Slamet Riyadi mengatakan, ada sebanyak 864 tenaga bidan yang tersebar di 14 Kecamatan Sampang. Rinciannya, sebanyak 176 bidan status PNS, 511 bidan status honorer, dan sebanyak 117 bidan PTT.
“Ratusan bidan itu tersebar di 21 puskesmas yang ada di Sampang,” terangnya, Selasa (13 September 2016).
Slamet Riyadi mengaku, jumlah itu melebihi kebutuhan bidan yang di Sampang. Agar tidak semakin terjadi kelebihan kapasitas, sejumlah puskesmas disarankan untuk tidak lagi menerima bidan honoren.
“Kami minta agar semua puskesmas di Kabupaten Sampang tidak lagi menerima atau merekrut bidan baru. Dan itu kami sering katakan karena sudah penuh. Saat ini jumlah bidan honorer lebih banyak dari bidan PNS,” terangnya.
Namun, apabila nantinya terpaksa harus merekrut tenaga bidan, maka disarankan untuk merekrut tenaga asli warga Sampang. “Jika terpaksa menerima bidan honorer, kami sarankan jangan mengambil yang berasal dari luar Sampang. Ini sebagai bentuk mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Sampang,” pungkasnya.
Pihaknya menegaskan, setiap bidan yang mengabdikan dirinya di puskesmas atau pelayanan kesehatan lain milik pemerintah tidak mendapat gaji. Karena tidak dapat anggaran di APBD. (MUHLIS/MK)
