
Manager Uni Syafa PT Vinivici Prima Lestari, Siti Fatimah, di dampingi Kasatlantas Polres Sampang AKP Mala Darlius Nanda Kurniawan di tempat penyembelihan hewan kurban, Rabu (14 September 2016).
SAMPANG, koranmadura.com – Masyarakat Sampang memiliki tradisi khusus sebelum melakukan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban sebelum disembelih dikalungi bunga melati dan diiringi bacaan shalawat seperti yang terjadi Rabu (14 September 2016).
Manager Uni Syafa, Siti Fatimah mengatakan, pengalungan melati dan lantunan shalawat merupakan tradisi turun-temurun warga Sampang. Lantunan shalawat sebagai penghormatan atas sejarah Nabi Ibrahim As ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail As, yang pada akhirnya digantikan dengan hewan.
“Kita menghormati silsilah sejarah Islam, yakni perintah Allah kepada Nabi Ibrahim As untuk menyambelih putranya, Nabi Ismail, maka kami lantunkan shalawat,” ucap Siti Fatimah, kepada awak media, Rabu (14 september 2016).
Sementara salah satu panitia hewan qurban AJS-Himasa Kamaludin mengatakan, kegiatan yang dilakukannya bertema “Bersma Meraih Berkah”. Dengan diberikan kesempatan untuk berkurban, maka diharapkan dapat saling berbagi ke sesama umat manusia.
“Sekali lagi lantunan shalawat itu sebagai tradisi kebanyakan orang Madura yang sudah mulai terkikis. Kami berharap kegiatan ini mendapat berkah,” terang jurnalis Trans Corp Kamaludin.
Lanjut Kamal, dalam kegiatan ini sebanyak 3 sapi yang disembelih dan nantinya akan dibagikan kepada masyarakat. “Nanti setelah selesai dipotong-potong, akan dibagikan ke warga yang membutuhkan,” pungkasnya. MUHLIS/MK