JAKARTA, koranmadura.com – Selain nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ternyata sejumlah kader PDI-P yang kini menjabat kepala daerah berpeluang menang di Pilgub DKI. Hal ini berdasarkan hasil lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).
“Sebagai penentu konstelasi politik di Pilgub DKI, ternyata PDI Perjuangan punya banyak kepala daerah berprestasi yang dinilai publik bisa jadi kuda hitam,” ujar Hendri Satrio salah satu pendiri KedaiKOPI melalui siaran persnya, Senin (19/9/2016).
Hendri mengatakan, survei KedaiKopi menunjukkan hanya 30 persen warga DKI yang setuju PDI Perjuangan mengusung Ahok di Pilgub DKI. Sementara 61 persen mendorong partai moncong putih mengusung kader sendiri.
Apalagi setelah melakukan beberapa kali survei opini publik sejak Februari 2016 kepuasan terhadap Ahok berada di titik terendah, 63 persen pada minggu kedua September 2016.
Dia menjelaskan, dari bulan ke bulan tingkat elektabilitas petahana mengalami trend penurunan yang signifikan. Tertinggi pada Agustus 2016 47 persen dan terendah Minggu kedua September 2016 39 persen.
KedaiKOPI juga melakukan survei seputar popularitas dan elektabilitas kepala daerah asal PDI Perjuangan yang berpotensi menjadi kuda hitam di Pilgub DKI. Hasilnya, 54,8 persen responden menilai Risma berpotensi mengalahkan Ahok.
“Risma masih menjadi penantang terkuat petahana, Risma terus mengalami kenaikan. Minggu kedua September elektabilitasnya sudah hampir 31 persen,” ujarnya.
Menariknya, kata Hendri selain Tri Rismaharini, ada sejumlah kepala daerah yang juga populer di Jakarta karena berhasil memimpin daerahnya.
Berikut enam kepala daerah yang dianggap warga layak menjadi calon gubernur DKI, Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat: 34,8 % (kader PDIP), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar anas: 7,8 %, Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Irwansyah: 2,5 % (kader PDIP), Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo: 2,3 %, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo: 1,3 %, dan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah: 0,3 %.
Lembaga survei KedaiKOPI melakukan survei dari tanggal 9-11 September 2016 dengan wawancara tatap muka terhadap 400 responden yang sudah memiliki hak pilih dan tersebar di 40 kelurahan di 6 Kab/Kota di DKI Jakarta. Margin of Error (MoE) survei ini sekitar 4,9 %, pada tingkat kepercayaan 95 %.
Sumber : www.sindonews.com
