SUMENEP, koranmadura.com – Jelang Musda Partai Golkar Sumenep, suhu politik di internal partai beringin tersebut sudah mulai memanas. Terbukti, salah seorang Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar di Dasuk, Misjar, mengaku mendapat tekanan dari seseorang yang diduga menjadi tim orang yang akan maju sebagai Ketua DPD Golkar.
Misjar menuturkan, pada Senin malam, 17 Oktober 2016, sekitar pukul 22.00 WIB. dirinya ditelepon salah seorang pengurus DPD yang minta tolong karena ban sepedanya kempes. Dia pun menyanggupi, dan mendatangi seseorang itu.
Namun sesampainya di lokasi, ternyata sudah menunggu empat orang PK Golkar lainnya mengunakan mobil. Dia pun diminta masuk ke dalam mobil. Sementara sepeda miliknya dibawa oleh seseorang yang menelepon tadi.
Oleh empat orang dalam mobil tersebut, Misjar diajak ke rumah Sekjen DPD Golkar, Imam Hakim. Selama di dalam mobil, dirinya diarahkan untuk memilih salah satu calon yang akan maju sebagai ketua DPD pada Musda Golkar tanggal 23 Oktober mendatang.
Bahkan, sambungnya, sebelum tiba di lokasi, HP miliknya dirampas. “HP saya dirampas di dalam mobil. Katanya, kalau saya tidak memilih Iwan, HP saya tidak akan dikembalikan,” tuturnya, Selasa, 18 Oktober 2016.
Atas perlakuan yang diterimanya, Misjar mengaku telah melaporkan persoalan tersebut kepada pihak kepolisian. Karena sampai tadi siang, HP miliknya benar-benar belum dikembalikan. “Laporan saya terkait penekanan dan perampasan itu,” katanya lebih lanjut.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa saat ini ada beberapa PK yang sudah mulai “dikarantina” hingga tanggal 23 Oktober mendatang. Misjar bisa pulang ke rumahnya karena beralasan belum pamit kepada keluarganya. “Itu pun, saat pulang saya dikawal,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)
