SUMENEP, koranmadura.com – Audiensi Gerakan Mahasiswa Melawan Korupsi (Geramsi) dengan Pemkab Sumenep di ruang Adirasa berujung nyaris ricuh, Rabu (19 Oktober 2016). Pasalnya, mahasiswa kecewa dengan penjelasan Sekretaris Daerah, Hadi Soetarto, yang dinilai muter-muter atau tidak ke titik persoalan dan menyulut emosi massa.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menjelaskan sebenarnya jawaban Sekda tidak muter-muter sebagaimana penilaian mahasiswa. Menurut dia, Sekda hanya ingin memberikan jawaban sejelas-jelasnya.
“Pemkab sudah menyiapkan semua data yang diinginkan mahasiswa. Tadi Pak Sekda sebenarnya ingin menjelaskan dengan detail terkait masalah DBH,” kata politisi PDI Perjuangan itu usai menemui mahasiswa.
Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan kenapa Sekda harus menjelaskan secara detail persoalan DBH itu, tidak langsung kepada yang diinginkan mahasiswa, agar mahasiswa tidak salah paham. Sebab DBH yang diterima Pemkab bukan hanya dari Migas.
“Ada DBH Cukai, DBH Perkebunan dan sebagainya,” kata Bang Uji, sapaan akrab Fauzi.
Hanya saja, menurut dia, sebelum penjelasan Sekda sampai kepada yang diinginkan mahasiswa, mahasiswa sudah lebih dulu tersulut emosi.
“Tadi sebenarnya sudah mau dibuka, berapa DBH Migas yang kita terima mulai dari tahun 2010 sampai sekarang,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/RAH)
