SUMENEP, koranmadura.com- Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sufiyanto, mengaku kesal munculnya keluhan dari wali siswa terkait tidak ada anggaran kostum yang dipakai oleh penari saat prosesi hari jadi Kabupaten Sumenep ke 747.
“Kalau wali yang ngmong itu salah, kami bicara dengan sekolah bukan dengan wali siswa,” katanya, Minggu, 30 Oktober 2016.
Menurut Sofi, Pemerintah Daerah tidak menyediakan anggaran untuk kostum para penari. Dalam prosesi itu Pemerintah Daerah melibatkan sekitar 500 siswa dan siswa mulai dari jengjanh Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT) yang berada di Kabupaten Ujung Timur Pulau Madura ini.
“Untuk biaya itu memang ditanggung wali siswa semua. Kalau seprti ini sudah mengeluh, lalu siapa lagi yang mau berpartisipasi,” jelasnya.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Sumenep itu, bersasarkan hasip amatan diluar daerah, seperti tari Gandrong di Banyuwangi semua pembiayaan ditanggung oleh wali siswa. Sementara pemerintah daerah hanya menyediakan sarana dan pra sarana.
“Kalau anggaran secara keseluruhan sekitar Rp700 juta. Terbesar untuk biaya prosesi hari jadi. Karena propertinya sangat banyak dibandingkan 30 agenda yang lain,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH)