PAMEKASAN, koranmadura.com – Bangunan bekas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kabupaten Pamekasan, belakangan santer disebut kerap dijadikan tempat pasta minuman keras (miras) oleh masyatakat tak bertanggung jawab.
Bagunan yang ada di Jalan Brawijaya Pamekasan ini, sepi ketika siang hari bolong. Kondisi sepi itu pun kerap dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan tempat pesta miras.
Hal ini disampaikan warga sekitar inisial S. Menurut S, bangunan bekas STAIN yang sudah dikelola Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan tersebut, tidak ada satu pun petugas dari instansi terkait untuk memantau kondisi dan situasi di dalam bangunan itu.
“Kalau pagi lumayan ada penghuninya, tetapi sekitar pukul 13: 30 di (bekas) STAIN itu banyak pemuda nongkrong di sana karena kondisinya sepi. Mereka juga membawa bermacam botol, warga di sini mencurigai isi botol itu miras,” ungkap S, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Warga sekitar tidak berani untuk mencegah perkumpulan pemuda di bangunan bekas STAIN Pamekasan itu, karena jumlahnya mencapai puluhan. “Khawatir melawan, Mas, kalau dibubarkan,” terangnya.
Oleh karena itu, pria berusia 50 tahun itu meminta instansi terkait untuk mendelegasikan petugas agar bakas STAIN itu dimanfaatkan dengan kegiatan positif. “Kadang, di malam hari juga ada orang masuk entah apa yang dikerjakan kami tida tahu,” jelasnya.
Sayangnya, dugaan bekas STAIN dijadikan tempat pesta miras ini belum mendapatkan respons dari Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi. Saat dikonfirmasi telepon selulernya bernada tidak aktif. (RIDWAN/MK).

Ridwan/koranmadura.com