SUMENEP, koranmadura.com – Rencana Pemerintah Kabupaten (Penkab) Sumenep, Jawa Timur, merelokasi pasar hewan di Desa Bangkal, Kecamatan Kota, ke Pasar Ternak Terpadu, Kecamatan Bluto, tidak hanya gertak sambal. Besok, Kamis, 19 Oktober 2016, rencana tersebut bakal dilakukan.
Saat ini sejumlah persiapan telah selesai termasuk pengamanan saat relokasi. Tidak hanya itu, antara pemerintah daerah dengan pihak pedagang sudah terjadi kesepakatan.
“Kemarin (Selasa, 18 Oktober 2016) syukurannya sudah dilakukan,” kata Ketua Peguyuban Pedagang Sapi dan Kambing, Sumenep, Samauddin, Rabu, 19 Oktober 2016.
Menurutnya, sesuai laporan yang diterima pengamanan relokasi itu akan diperketat, Pemkab akan menerjunkan sebabyak 130 personel. Di antaranya, dari unsur polri sebanyak 30 personel, TNI sebangak 10 personel, Satpol PP sebanyak 60 personel, Dishub 10 petugas, dan Muspika 10 orang.
Menurutnya, pengamanan itu akan disiagakan diberbagai titik, salah satunya diperempatan Desa Pamolokan, area pasar hewan Bangkal, dan juga di pasar ternak terpadu di Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto.
“Pengamanan akan dilakukan selama 3 kali yakni pada hari H (Kamis), Senin, dan Kamis di minggu berikutnya,” jelas Samauddin.
Kabid Pendapatan, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep, Imam Sukandi membenarkan hal itu. Menurutnya, relokasi itu dilakukan karena pasar hewan Bangkal tidak refresentatif. Selain itu, untuk mendongkrak ekonomi masyarakat khususnya daerah sekitar.
Selain itu, pembangunan pasar hewan modern yang dibangun pada tahun 2013 itu sudah selesai. Tidak hanya itu, luas area juga lebih luas yakni mencapai 2,1 hektar. (Junaidi/MK)
