SUMENEP, koranmadura.com – Munculnya semburan gas di Dusun Gaber, Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, di pemukiman penduduk dikhawatirkan warga. Karena fenomena geologi ini pada umumnya terjadi di kawasan bekas sungai atau rawa purba.
Tim dari Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep, Camat Pasongsongan, dan Kepala Desa bersama Polsek setempat telah meninjau ke lokasi semburan gas yang terjadi di Desa Soddara, Senin, 31 Oktober 2016.
Berdasarkan hasil observasi, Kepala Kantor ESDM Sumenep, Abd Kahir mengatakan bahwa semburan gas yang terjadi di Desa Soddara, tekanannya cukup tinggi. Pihaknya menduga bahwa pada titik tersebut memang ada kandungan gasnya. “Kami menduga di lokasi tersebut ada kandungan gas,” kata Kahir saat dikonfirmasi koranmadura.com, Senin, 31 Oktober 2016.
Kahir menjelaskan bahwa sekitar Tahun 2007, kurang lebih 5 kilometer ke arah utara dari lokasi semburan tersebut pernah ada eksplorasi seismik untuk menerangkan aktivitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi di Desa Penaongan, Kecamatan Pasongsongan.
“Sekitar Tahun 2007 memang pernah ada eksplorasi seismik kurang lebih 5 kilometer ke utara dari lokasi semburan gas ini. Saya belum bisa pastikan apakah itu termasuk gas mitan (minyak tanah) atau memang ada hubungannya dengan yang ada di Desa Panaongan, karena segaris lurus dengan lokasi tersebut,” paparnya.
Pihaknya masih koordinasi dengan Bupati Sumenep untuk mengirim surat ke Badan Geologi, Bandung, untuk melakukan observasi ke lokasi, sehingga dari hasil observasi dapat dijadikan acuan rekomendasi dan langkah-langkah apa yang akan dilakuan agar semburan gas tersebut tidak berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
“Untuk kepastiannya, kami masih koordinasi dengan Bupati untuk mendatangkan Badan Geologi dari Bandung. Karena Sumenep dan Jawa Timur saja belum punya laboratorium,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa warga melakukan pengeboran untuk mencari air. Namun setelah menemukan air, tiba-tiba lokasi pengeboran juga mengeluarkan gas. Yang mengangetkan pekerja, air yang keluar dari perut bumi itu hanya sebentar, lalu semburan gas yang cukup kencang. Peristiwa itu menyedot perhatian warga sekitar, sehingga mereka berduyun-duyun untuk menyaksikan semburan gas tersebut.
Baca: Warga Panik, Pengeboran di Lokasi Semburan Gas Dihentikan
(DIDIK/MK)
