SAMPANG, koranmadura.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, melakukan sidak ke pembangunan asrama di area Balai Latihan Kerja (BLK) di Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kota Sampang, Senin, 17 Oktober 2016.
Sidak tersebut untuk memastikan kabar yang beredar bahwa pembangunan asrama berlantai dua itu menggunakan atau meneruskan bangunan lama yang ada di area BLK. Namun, infomasi tersebut tidak benar berdasarkan sidak Komisi IV.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang Amin Arif Tirtana mengatakan, bangunan asrama yang dikerjakan saat ini bangunan baru. Hanya saja pada temboknya langsung diplamir, sehingga tembok itu terlihat menguning seperti bangunan lama.
“Kabar menggunakan bangunan lama itu tidak benar. Cuma bangunan baru itu sebagian temboknya diplamir dan plamirnya menggunakan bahan plamir yang jelek,” terang Ketua Komisi I DPRD Sampang Amin Arif Tirtana.
Pihaknya sudah meminta rekanan untuk tidak mengabaikan kesesuaian gambar sebagaimana pada perencanaan awal. Tidak hanya itu, rekanan juga diminta memperhatikan sisa lahan untuk pembangunan tempat pembuangan (septitank) dan limbah air pembuangan kamar kecil.
“Memang saat ini belum dibangun. Tapi kami minta dengan sisa tanah yang ada, untuk benar-benar memperhatikan pembangunan limbahnya itu,” pintanya.
Sementara Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang Bisrul Hafi selaku leading sektor proyek pembangunan itu mengatakan, penempatan septitank nantinya berada di bagian belakang maupun sisi samping bangunan asrama. “Lahan untuk limbah masih ada. Nanti di bangun di belakang gedung itu atau sisi sampingnya,” paparnya.
Sedangkan terkait dugaan menggunakan bangunan lama, Bisrul Hafi mengaku tidak masuk akal jika asrama yang dibangun saat ini menggunakan gedung lama. Hanya saja, yang dipersoalkan saat ini penggunaan plamirnya.
“Itu murni semuanya baru. Cuma yang plamir itu kurang bagus dan dibilang seperti bangunan lama, saya kan jadi bingung juga. Tapi nanti itu akan diplamir yang baru semuanya,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, pembangunan asrama BLK itu menelan anggaran sebesar Rp 2.349.430.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA 2016. Gedung asrama dibangun sebanyak dua lantai dan 18 kamar. Sedangkan rekanan atau penyedia Jasa Konstruksi proyel itu dari CV Nadia Pratama. (MUHLIS/MK)
