PAMEKASAN, koranmadura.com – Komisi II DPRD Pamekasan, mendapat keluhan dan laporan dari warga Kecamatan Waru, yang menyebutkan di wilayah tersebut terjadi kelangkaan pupuk jenis urea.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi. Menurutnya, keluhan itu diperolah melalui sambungan telepon. Sehingga, pihaknya akan turun untuk mengetahui secara pasti kondisi ketersediaan pupuk di kecamatan tersebut.
Pihaknya akan mencari tahu penyebab kekurang stok pupuk bersubdisi itu. Namun, dari laporan yang disampaikan warga, stok di kios resmi penyalur pupuk di wilayah itu sudah kosong selama dua pekan terakhir.
Namun, pihaknya memperkirakan karena kebutuhan yang meningkat. Sebab, masa tanam padi dan jagung di wilayah itu bersamaan di tingkat petani.
“Akibatnya, poktan (kelompok tani) kesulitan memperoleh pupuk. Kami akan kroscek ke lokasi untuk tahu pasti kelangkaan yang terjadi, biar bisa cepat ada solusinya. Yang pasti setiap kecamatan sudah ada jatahnya sendiri,” kata Hosnan.
Padalah, terang politisi PAN itu, sepengetahuannya stok pupuk urea untuk Pamekasan, masih melimpah, karena banyak poktan yang tidak menebus pupuk, karena terjadi kamarau basah.
“Ini ada yang aneh, stok pupuk Pamekasan melimpah, tapi di tingkat petani terjadi kelangkaan. Penyaluran dan kebutuhan pupuk perbulannya sudah diatur dalam perbup (peraturan bupati),” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/MK)
