LEICESTER – Pelatih Leicester City Claudio Ranier marah-marah, meski tim asuhannya memetik kemenangan tipis 1-0 saat menjamu FC Copenhagen pada laga ketiga Grup G Liga Champions di King Power Stadiun, Rabu (19/10) dini hari WIB. Ini adalah kemenangan ketiga mereka di Liga Champions sekaligus menjaga hasil sempurna di kompetisi antarklub paling elite di Eropa itu.
Gol tunggal kemenangan Leicester dicetak gelandang serang Riyad Mahrez. Hanya butuh satu kemenangan lagi guna memastikan langkah mereka ke babak 16 besar. Dan, kepastiannya akan didapatkan bulan depan.
Ranieri marah-marah karena penampilan anak-anak asuhnya tidak konsisten. Di Liga Champions, mereka memetik hasil sempurna, tapi di Liga Inggris, langkah mereka terseok-seok. Paling akhir, mereka kalah 0-3 dari Chelsea di Stamford Bridge akhir pekan lalu.
“Sulit dipercaya. Ini Leicester. Saya sangat bangga. Tapi pada saat bersamaan, ketika menengok ke Liga Inggris, saya sangat marah. Tapi itu normal, karena dalam karier saya, hal-hal seperti ini juga terjadi. Ketika pertama kali bermain di kompetisi besar, kadang begitu kembali ke kommpetisi domestik, kita kehilangan sesuatu. Ini memang normal, tapi kami ingin mengubahnya,” ujar Ranieri.
Pelatih asal Italia itu menilai, ini hanya masalah psikologis. “Sebab ketika kita bermain di Liga Champions, semua mata tertuju kepada setiap pemain. Mereka harus cerdas dan fokus di setiap situasi. Anda harus membayar ini dan menghabiskan banyak energi dan mental di Liga Champions,” imbuhnya.
Ia meneruskan, “Kami ingin mengubah situasi ini karena Liga Inggris sekarang sangat penting. Ini menjadi prioritas kami. Begitu juga Liga Champions. Dalam sebulan, ada tiga pertandingan. Kami sekarang berada di posisi yang bagus. Semuanya tergantung kami. Kami ingin terus meniti jalan ini.” (espn/aji)