SUMENEP, koranmadura.com – Informasi kandungan minyak dan gas (migas) di Kabupaten Sumenep mulai menipis sepetinya hanya sebatas wacana. Indikasinya, selain PT Kangean Energy Indonesia (KEI) yang akan menambah sumur Migas, PT Santos juga akan melakukan hal serupa.
Padahal, sejauh ini kandungan migas di Blok Maleo yang saat ini digarap PT Santos masih stabil. “Sementara ini, kalau yang Santos masih stabil sampai sekarang,” kata Kepala Kantor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep, Abd. Kahir, Senin, 17 Oktober 2016.
Meski begitu, menurut Kahir, perusahaan yang mulai beroperasi sejak tahun 2007 itu beberapa waktu lalu mencari sumur baru untuk digarap, sebagai antisipasi jika cadangan minyak di Blok Maleo betul-betul habis.
Belakangan, informasi yang diterima pihaknya, PT Santos berencana akan menggarap Blok Wilis dan Blok Merem. Lokasinya tetap, yakni di wilayah periaran Gili Genting, Sumenep. “Di antara Gili Genting dan Situbondo,” ujar Kahir, menambahkan.
Mengenai waktunya, dia mengaku belum tahu persis kapan pengeboran sumur migas baru itu akan dimulai. Saat ini, pihak perusahaan masih melakukan identifikasi terhadap harga minyak dunia.
“Kalau berkaitan dengan ada berapa titik sumur migas di Sumenep secara keseluruhan, kita tidak bisa. Saya hanya bisa menyampaikan lokasi dan nama bloknya,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koranmadura.com, sejauh ini PT Santos telah menggarap Blok Maleo. Sementara PT KEI, yang juga akan menambah sumur Migas baru di Blok Saop Saobi, perairan Sapeken, telah menggarap Migas di Pulau Pagerungan Besar dan sumur Terang Sirasun Batur (TSB) di perairan Pulau Komirian, Kecamatan/Kepulauan Raas. (FATHOL ALIF)
