SAMPANG, koranmadura.com – Dua bocah atas nama Luluk (7) dan Fitri (6), warga Dusun Ragung Laok, Desa Karang Anyar, Kecamatan Ketapang, terpeleset dan terseret arus sungai, Kamis, 17 November 2016.
Waktu itu, sekitar pukul 9.30, dua bocah yang juga bersama Ayu (6) yang diketahui masih sepupu dengan kedua korban didampingi oleh Nima (ibu korban Fitri) hendak pulang sekolah yang tak jauh dari rumahnya.
Sesampai di tengah jalan, ketiga bocah itu hendak menyeberang di jembatan yang terbuat dari kayu. Di tengah jembatan, ketiga bocah itu kemudian terpeleset. Fitri dan Luluk lolos dari jangkauan Nima sehingga terjatuh ke sungai. Sedangkan Ayu masih bisa diraih oleh Nima, sehingga terselamatkan.
“Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 09.30 wib. Mereka pulang dari sekolah, dan ketika hendak menyeberang di sebuah jembatan dari kayu dalam kondisi licin karena selesai hujan. Ketiga bocah itu terpeleset, tapi hanya satu yang terselamatkan oleh Nima,” kata Kapolsek Ketapang, AKP Aries Dwiyanto saat dikonfirmasi koranmadura.com melalui selulernya, Kamis, 17 November 2016.
Baca: Banjir Kiriman di Sampang Rendam Ratusan Rumah
Kedua korban itu sempat hilang terbawa arus deras sungai yang ada di desa setempat. Kedua korban kemudian dilakukan pencarian hingga pukul 11.20 wib. Selama kurang lebih dua jam lamanya, kedua korban berhasil ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
“Kedua korban ditemukan dengan mengalami luka-luka di bagian kepala akibat benturan batu di sungai. Jarak TKP (korban jatuh) dengan lokasi penemuan dua korban itu kurang lebih berjarak satu kilometer. Saat itu pula kedua korban dievakuasi ke rumah duka,” pungkasnya. (MUHLIS/MK)
